Jakarta (ANTARA) - Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) mendorong para calon sineas Indonesia untuk menjaring koneksi kuat dan berjangka panjang dengan industri perfilman global dengan mendaftar ke program JAFF Market.
Direktur JAFF Market Linda Gozali dalam keterangannya yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, mengatakan peluang koneksi tersebut disediakan antara lain melalui JAFF Future Project dan JAFF Content Market.
Lewat dua program tersebut, JAFF Market memainkan peran untuk bersinergi secara strategis dengan para sineas melalui platform yang mendorong pertumbuhan industri film di Asia Pasifik pada umumnya, termasuk Indonesia.
Baca juga: JAFF dan ambisi jadikan horor Indonesia sebagai cermin budaya pop
Program JAFF Market itu tidak hanya menawarkan koneksi untuk pengembangan sisi kreatif, tetapi juga memperkuat jalur distribusi, kemitraan, dan inovasi lintas sektor.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Produser Film Indonesia (Aprofi) itu pun mengatakan JAFF Market akan bekerja serius untuk membawa narasi terbaik dari Indonesia maupun Asia Pasifik ke panggung dunia.
Sebab, kata Linda, pada penyelenggaraan edisi perdana tahun 2024 lalu, JAFF Market sudah berpengalaman mendukung sejumlah sineas dan proyek perfilman Indonesia untuk sampai ke Marche du Film (MdF) Cannes di Prancis.
Baca juga: JAFF Market 2025 hadirkan enam program unggulan
Salah satu yang dibawa JAFF Market adalah Pangku ("On Your Lap"), film debut sutradara Reza Rahadian yang mencuat lewat JAFF Future Project 2024.
Film itu sukses memenangi "White Light Post-Production Award" dan sampai ke Cannes International Film Festival 2025 sebagai bagian dari program Hong Kong-Asia Film Financing Forum (HAF) “Goes to Cannes".
Selain itu, di Cannes, JAFF Market juga membawa tiga kekayaan intelektual (intellectual property/IP) orisinal dari JAFF Content Market 2024 ke program "Spotlight Asia".
Baca juga: Wamen Kebudayaan: 2028, Indonesia jadi "country of honor" di Cannes
Pada penyelenggaraan edisi kedua, JAFF Future Project berkolaborasi dengan Adelaide Film Festival (AFF).
Kemitraan itu menambah kesempatan bagi sineas untuk mempresentasikan atau "pitching" ide ceritanya langsung di depan investor internasional.
Kesempatan juga terbuka bagi proyek film yang sudah mencapai tahap awal produksi (semisal masih pengembangan, sudah praproduksi, atau sedang dalam pengerjaan).
Baca juga: Wamen Kebudayaan antusias jadikan JAFF Market pasar film terbesar Asia
Kepala Program JAFF Market Gita Fara menambahkan, jika pendaftar terpilih, mereka akan menawarkan akses eksklusif untuk koneksi sebagai berikut, yaitu: "pitching" di depan produser, "buyer", dan pembuat keputusan dari seluruh Asia dan global.
Selanjutnya, akses sesi 1-on-1 bersama calon partner, akses promosi dan publikasi di materi promosi JAFF Market, dan akses penuh ke semua rangkaian acara JAFF Market.
Untuk mendaftar, karya film maupun IP orisinal dapat dikirim mulai 1 Agustus sampai 1 September 2025 ke aplikasi pendaftaran daring di situs www.jaff-market.com.
Baca juga: Menteri Kebudayaan: JAFF bisa jadi perantara kerja sama insan film
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.