Jadi barometer, KLH bantu akselerasi pengelolaan sampah di Jakut

1 month ago 7
Harapan saya sangat besar untuk Jakarta Utara, yang dipilih sebagai salah satu kota barometer penyelesaian sampah di republik ini

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan Jakarta Utara menjadi barometer untuk menjadi pengelolaan sampah nasional, sehingga pihaknya akan mendukung upaya akselerasi, termasuk memastikan pengolahan sampah di kawasan dan pemilahan.

"Harapan saya sangat besar untuk Jakarta Utara, yang dipilih sebagai salah satu kota barometer penyelesaian sampah di republik ini," kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Fauzi dalam kegiatan "Deklarasi Komitmen Generasi Lingkungan" yang tergabung dalam Program Adiwiyata se-Jakarta Utara pada Selasa.

Jakarta Utara dipilih menjadi proyek percontohan nasional mengingat Jakarta menghasilkan sampah sekitar 8.000 ton per hari. Sebagian besar masih belum diolah dan berakhir ditumpuk di TPST Bantargebang dengan total 55 juta ton atau sekitar setinggi gedung dengan 20 lantai.

Baca juga: KLH siap dukung ratusan sekolah di Jakut masuk dalam Sekolah Adiwiyata

Di sisi lain, kata dia, pendanaan, teknologi, dan sumber daya manusia, di Jakarta dianggap paling mumpuni untuk mampu meningkatkan level pengelolaan sampah, yang dapat dicontoh wilayah lain.

Untuk itu Menteri LH meminta kepada semua pihak mengambil sejumlah langkah, termasuk mengintensifkan pemilahan sampah demi pemanfaatan. Seperti sampah organik yang bisa digunakan untuk kompos dan anorganik yang bisa digunakan sebagai bahan Refuse Derived Fuel (RDF) yang fasilitasnya berada di Rorotan, Jakarta Utara.

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) juga meminta pengelola kawasan di wilayah Jakarta Utara untuk mulai menyelesaikan sampah di wilayahnya sendiri untuk mengurangi sampah yang dikumpulkan dan berakhir di TPST Bantargebang.

Baca juga: Jakut turunkan produksi sampah 28,3 persen

Beberapa kawasan sudah mulai diawasi oleh KLH, termasuk wilayah pasar, yang diberikan sanksi dan periode untuk memperbaiki pengelolaan sampahnya.

Jenis kawasan lain juga sudah diperintahkan KLH untuk melakukan pengolahan sampah seperti pusat perbelanjaan dan perumahan, dengan sekolah kini juga diimbau untuk melakukan hal serupa.

"Semua komponen yang terlibat di dalam rangka penanganan sampah di Jakarta Utara akan terus kita datangi," kata Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.

Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik KLH, total timbulan sampah di wilayah Jakarta pada 2024 mencapai 3.171.247 ton dengan timbulan harian mencapai 8.688 ton.

Baca juga: KLH berikan waktu 30 hari perbaiki pengelolaan sampah di pasar Jakut

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |