ITB apresiasi Presiden-Kapolri atas penangguhan penahanan mahasiswinya

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas penangguhan penahanan mahasiswinya berinisial SSS, yang sebelumnya ditangkap akibat unggahan meme Prabowo dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

"ITB mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia, Kapolri, Wakil Ketua DPR RI, serta Ketua Komisi III DPR RI," kata Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Nurlaela Arief dikutip di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kemdiktisaintek kedepankan langkah edukatif pada kasus mahasiswi ITB

Baca juga: Bareskrim tangguhkan penahanan mahasiswi kasus meme Prabowo-Jokowi

Nurlaela Arief memastikan ITB akan memberikan pembinaan dan edukasi kepada mahasiswinya itu agar tindakan serupa tidak terulang. Selain itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua DPR RI serta Ketua Komisi III DPR RI

"Terima kasih juga kami sampaikan kepada Kementerian Pendidikan Tinggi dan Saintek, Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM), Tim Pengacara, Keluarga Mahasiswa ITB (KM ITB), para Alumni ITB, rekan-rekan media, serta masyarakat luas yang turut mengawal proses ini," kata Nurlaela.

Dia menyampaikan bahwa SSS telah mendapatkan penangguhan penahanan oleh kepolisian dan ITB akan melanjutkan proses pembinaan akademik serta karakter terhadap yang bersangkutan.

Dia menerangkan ITB berkomitmen untuk mendidik, mendampingi dan membina mahasiswinya itu. ITB, kata dia, akan mengajarkan mahasiswinya itu untuk menjadi pribadi dewasa yang bertanggung jawab, menjunjung tinggi adab dan etika dalam menyampaikan pendapat dan berekspresi.

Sebagai bagian dari upaya edukatif, menurut dia, ITB akan memperkuat literasi digital, literasi hukum dan etika berkomunikasi di berbagai media, termasuk dengan penyelenggaraan diskusi terbuka, kuliah umum, dan program pembinaan yang melibatkan teman sebaya, pakar dan dosen.

"Hal ini diharapkan dapat memperkaya wawasan mahasiswa tentang kebebasan yang konstruktif dalam era digital," kata dia.

Dia memastikan ITB akan terus mendorong seluruh civitas akademika untuk menjadikan peristiwa itu sebagai refleksi bersama. Dia mengatakan bahwa kebebasan berekspresi adalah hak setiap warga negara, tetapi harus dijalankan dengan tanggung jawab, pemahaman hukum, serta penghormatan terhadap hak dan martabat orang lain.

"ITB terus melakukan segala upaya untuk terciptanya atmosfer akademik yang sehat dan berkualitas, tetap memberi ruang bagi kebebasan berkumpul, berpendapat dan berekspresi, melakukan kajian kritis, namun tetap sopan, beretika dan bertanggung jawab," kata dia.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |