Athena (ANTARA) - Italia akan menjadi tuan rumah putaran baru pembicaraan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran, demikian diumumkan media setempat pada Senin (14/4).
Berbicara dalam ajang World Expo 2025 yang digelar di Kota Osaka, Jepang, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa permintaan untuk menjadi tuan rumah perundingan datang dari “pihak-pihak yang berkepentingan,” dan pemerintah Italia telah memberikan respons positif, menurut laporan kantor berita pemerintah ANSA.
“Kami siap menyambut, seperti biasa, pertemuan-pertemuan yang dapat menghasilkan sesuatu yang positif, dalam hal ini terkait isu nuklir,” ujar Tajani.
Ia menambahkan bahwa Italia kembali menunjukkan perannya sebagai pusat perdamaian dan mediasi internasional.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, dalam percakapan telepon dengan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein, menyampaikan bahwa perundingan antara pihak Iran dan AS di Oman berlangsung “dengan baik.”
Araghchi mengonfirmasi bahwa “putaran kedua perundingan akan segera digelar di ibu kota Italia, Roma, dengan dukungan Kesultanan Oman,” sebagaimana tertulis dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Irak.
Pengumuman itu menyusul putaran pertama pembicaraan nuklir AS-Iran yang dilaksanakan pada Sabtu lalu di Muscat, ibu kota Oman.
Perundingan terkait program nuklir Iran tersebut berlangsung di tengah memanasnya kembali ketegangan antara Washington dan Teheran, khususnya sejak Presiden AS Donald Trump kembali menjabat pada Januari lalu.
Trump baru-baru ini mengeluarkan peringatan mengenai kemungkinan tindakan militer dan penambahan tarif jika Iran gagal mencapai kesepakatan dengan AS terkait program nuklirnya -- pernyataan yang langsung mendapat kecaman keras dari pejabat-pejabat Iran.
Amerika Serikat bersama sekutunya, termasuk Israel, menuduh Iran berupaya mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang secara tegas dibantah oleh Teheran.
Meskipun Iran menolak melakukan negosiasi langsung dengan AS, kedua pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung yang dimediasi oleh Oman, setelah adanya pertukaran surat antara pemerintah kedua negara baru-baru ini.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Media: AS terbuka berkompromi jelang perundingan nuklir Iran
Baca juga: Wamenlu Iran: AS bisa raih kesepakatan nuklir bila tidak mengancam
Baca juga: Selesaikan program nuklir Iran via dialog, bukan ancaman agresif
Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025