Ankara (ANTARA) - Hampir 500.000 warga Palestina di Gaza menjadi pengungsi akibat dipaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena serangan Israel dalam sebulan terakhir, demikian ungkap Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat.
“Selama sebulan terakhir di Gaza, sekitar setengah juta orang kembali mengungsi,” kata UNRWA dalam sebuah pernyataan.
"Berbagai perintah pengusiran yang dikeluarkan militer Israel membuat warga Palestina hanya memiliki lahan kurang dari sepertiga di wilayah Gaza yang dapat ditinggali," kata badan tersebut, seraya memperingatkan bahwa sisa tempat yang ada terpecah-pecah, tidak aman dan sulit ditinggali.
UNRWA menambahkan bahwa “tempat penampungan yang penuh sesak berada dalam kondisi yang buruk, penyedia layanan berjuang untuk beroperasi, dan sumber daya terakhir sedang terkuras.”
Baca juga: Hamas kecam Israel karena tutup perbatasan, sebabkan kelaparan di Gaza
Hampir 51.400 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Israel palsukan temuan terowongan di Gaza untuk cegah gencatan senjata
Baca juga: Warga Gaza suarakan harapan untuk perdamaian abadi
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025