Iran sita tanker di Selat Hormuz, kargo 30.000 ton petrokimia disita

2 hours ago 2

Teheran (ANTARA) - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran pada Sabtu menyatakan telah menyita sebuah kapal tanker minyak yang menuju Singapura di Selat Hormuz.

"Pukul 07.30 (atau 11.00 WIB) kemarin, unit tanggap cepat Angkatan Laut IRGC melacak pergerakan sebuah kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall bernama Talara. Setelah menerima izin yudisial untuk menyita kapal tersebut, IRGC mencegatnya," demikian pernyataan tersebut.

Kapal tanker tersebut mengangkut 30.000 ton petrokimia ke Singapura, ungkap IRGC, seraya menambahkan bahwa setelah pemeriksaan menyeluruh dan verifikasi dokumentasinya, kapal tersebut terbukti melanggar ketentuan pengangkutan kargo.

Pada 14 November, operator kapal tanker Columbia Shipmanagement yang berbasis di Siprus, menyatakan telah kehilangan kontak dengan kapal yang mengangkut bahan bakar diesel berkadar sulfur tinggi tersebut. Perusahaan telah bekerja sama erat dengan dinas keamanan maritim, serta pemilik kapal, untuk memulihkan kontak dengan kapal tersebut.

Selat Hormuz menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman, dimana kapal-kapal kemudian memasuki Laut Arab dan Samudra Hindia. Pantai utara selat tersebut milik Iran, sementara pantai selatan milik Oman dan Uni Emirat Arab.

Iran telah berulang kali mengancam akan memblokir Selat Hormuz, jalur utama pasokan minyak dan gas alam cair (LNG).

Menurut Badan Energi Internasional, aliran minyak melalui selat tersebut rata-rata 20,9 juta barel per hari pada 2023, dengan 83 persen pengiriman minyak mentah dan pasokan LNG menuju Asia, terutama China, India, Jepang, dan Korea Selatan.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti

Baca juga: Iran tolak tuduhan NATO soal kerja sama dengan Rusia

Baca juga: Iran tuding AS arahkan serangan Israel, tuntut pertanggungjawaban

Baca juga: PBB berharap kapal tanker yang diduga disita Iran segera dibebaskan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |