Istanbul (ANTARA) - Iran mengisyaratkan kemungkinan bersedia terlibat dalam perundingan soal program nuklirnya dengan Amerika Serikat (AS) hanya jika pembahasan difokuskan pada kekhawatiran terkait potensi militerisasi program tersebut, menurut pernyataan misi Iran di PBB.
"Jika tujuan negosiasi adalah membahas kekhawatiran terkait potensi militerisasi program nuklir Iran, maka pembicaraan semacam itu dapat dipertimbangkan," demikian pernyataan yang diunggah di platform X pada Minggu (9/3).
Namun, misi Iran menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk perundingan yang bertujuan membatasi aktivitas nuklirnya secara lebih luas.
"Jika tujuannya adalah untuk membongkar program nuklir damai Iran... maka negosiasi semacam itu tidak akan pernah terjadi," sebut pernyataan yang muncul setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Sabtu, menepis upaya AS membawa Iran kembali ke meja perundingan.
Ia menuding Washington mengajukan tuntutan yang tidak dapat diterima.
"Mereka mengajukan tuntutan baru yang jelas tidak akan diterima Iran, seperti soal kemampuan pertahanan, jangkauan rudal, dan pengaruh internasional kami," kata Khamenei, seperti dikutip media pemerintah.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dalam wawancara dengan Fox Business Network pada Jumat kembali menegaskan keinginannya untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran, serta memastikan ia telah mengirim surat yang mengusulkan pembicaraan dengan Teheran.
Pemerintahan Trump terus meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran dengan menghidupkan kembali kampanye "tekanan maksimum" dari masa jabatan pertamanya.
Tekanan ekonomi AS itu bertujuan membatasi ekspor minyak Iran dan mengurangi pengaruhnya di dunia.
Sejak Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir 2015 pada 2018 dan kembali memberlakukan sanksi, Iran secara signifikan meningkatkan pengayaan uraniumnya hingga melampaui batas yang ditetapkan dalam kesepakatan tersebut.
Direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi telah memperingatkan bahwa upaya diplomatik semakin kehabisan waktu karena Iran terus bergerak mendekati tingkat pengayaan uranium yang dapat digunakan untuk senjata nuklir.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Iran tak butuh surat dari AS untuk hilangkan sanksi
Baca juga: Menlu Iran sebut belum terima surat AS terkait negosiasi nuklir
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025