Bontang, Kaltim (ANTARA) - Investasi di Kota Bontang Kalimantan Timur 2024 adalah Rp2,7 triliun dan berhasil menyerap 512 tenaga kerja Indonesia (TKI) baik dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA).
"Sebanyak 512 TKI tersebut berasal dari investasi PMDN menyerap 475 orang, kemudian dari investasi PMA menyerap 37 TKI," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bontang Muhammad Aspiannur di Bontang, Senin.
Ia mengapresiasi kepada investor karena dengan adanya investasi yang masuk tidak hanya meningkatkan perekonomian tetapi juga membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi masyarakat lokal.
"Tentunya ini pada akhirnya bisa membantu mengentaskan kemiskinan," ujar dia.
Hal ini sejalan dengan visi yang diusung oleh DPMPTSP Bontang, yakni untuk menjadikan Bontang sebagai kota yang maju dan inklusif.
Pemkot Bontang bersama masyarakat terus berupaya mempertahankan iklim kondusif dan memberi kemudahan bagi yang ingin menanamkan modal.
Sejumlah sektor yang mendominasi realisasi investasi PMDN sepanjang 2024 ada lima, yaitu industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi dengan nilai Rp2,1 triliun, lantas usaha jasa lainnya Rp140 miliar, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp77,6 miliar, perdagangan dan reparasi Rp49,5 miliar, konstruksi senilai Rp44,4 miliar.
"Keberhasilan sektor industri kimia dasar yang mendominasi realisasi investasi PMDN menunjukkan bahwa Bontang masih menjadi pusat industri kimia dan petrokimia di Provinsi Kaltim," katanya.
Sedangkan investasi PMA pada 2024 juga mengalami pertumbuhan signifikan dengan lima sektor utama yang berkontribusi besar yakni industri lainnya Rp96,2 miliar, industri makanan Rp35 miliar, industri kimia dasar, barang kimia, farmasi Rp6,4 miliar, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp782 juta, hotel dan restoran Rp647 juta.
"Peningkatan investasi di sektor industri makanan, perumahan dan kawasan industri, menunjukkan adanya pergeseran tren investasi yang semakin beragam di Kota Bontang," kata Aspiannur.
Ia juga menjelaskan bahwa prospek investasi ke depan jika melihat capaian yang positif pada 2924, maka pihaknya akan terus mendorong kemudahan perizinan, mendorong peningkatan infrastruktur guna menarik lebih banyak investasi.
Baca juga: Oman investasi $10 miliar bangun pabrik di Bontang
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2025