Jakarta (ANTARA) - Bela diri bukan sekadar seni mempertahankan diri dari bahaya, tetapi juga cara efektif untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak yang berpendapat bahwa berlatih bela diri identik dengan belajar kekerasan.
Hal ini tak lepas dari gerakan-gerakan seperti memukul, menendang, menyerang, menghindar, dan menangkis yang sering diasosiasikan dengan perkelahian.
Namun anggapan tersebut keliru. Bela diri sejati-nya bukanlah ajang untuk menanamkan kekerasan, melainkan mengajarkan nilai-nilai kesabaran, kedisiplinan, dan ketekunan yang secara perlahan akan membentuk karakter diri kita tanpa disadari dengan latihan yang konsisten.
Setiap jenis bela diri memang menawarkan manfaat yang beragam. Inilah alasan mengapa olahraga bela diri banyak diminati, bukan hanya sebagai upaya mempertahankan diri, tetapi juga karena berbagai keunggulan lain yang dimilikinya.
Lalu, manfaat apa saja yang bisa diperoleh dari rutin berlatih seni bela diri? Berikut ini berbagai manfaat yang telah dirangkum dari sejumlah sumber.
Baca juga: 10 gerakan dasar pencak silat yang fondasi setiap latihan
Manfaat latihan bela diri
1. Sebagai sarana untuk membela diri
Tujuan utama mempelajari bela diri adalah untuk menjaga keselamatan. Di tengah maraknya tindak kejahatan seperti perampokan, pembegalan, hingga pelecehan seksual, terutama yang kerap menimpa perempuan.
Memiliki kemampuan bela diri menjadi bekal penting untuk melindungi diri. Dengan bekal ilmu ini, kita lebih siap menghadapi berbagai ancaman yang mungkin datang.
2. Menjaga kesehatan dan kebugaran fisik
Sama seperti manfaat olahraga lainnya, latihan bela diri yang dilakukan secara rutin membantu meningkatkan kebugaran tubuh. Otot-otot akan lebih terlatih, tubuh menjadi lebih sehat, serta daya tahan tubuh pun meningkat sehingga tidak mudah jatuh sakit.
Berbagai gerakan cepat dalam bela diri juga mendorong kerja jantung dan paru-paru, memperlancar peredaran darah, serta memperbaiki sistem pernapasan mirip dengan manfaat yang diperoleh saat mengikuti senam aerobik atau latihan di pusat kebugaran.
3. Menguatkan otot dan meningkatkan fleksibilitas tubuh
Latihan bela diri melibatkan banyak gerakan aktif seperti memukul, menendang, melompat, merunduk, berlari, hingga melakukan sit up dan push up.
Kombinasi gerakan ini efektif untuk melatih ketangkasan, kecepatan, kelincahan, serta memperkuat otot tubuh. Seiring waktu, tubuh pun menjadi lebih kuat, fleksibel, dan responsif.
Baca juga: Apa itu pencak silat dan tujuan utama mendalaminya
4. Meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri
Belajar bela diri membantu menguasai keterampilan baru yang berdampak positif pada rasa percaya diri dan harga diri mereka. Ketika mengikuti penampilan atau ujian bela diri, anak-anak akan bekerja sama dengan teman-temannya untuk menunjukkan kemampuan mereka di hadapan banyak orang, sehingga rasa percaya diri mereka semakin tumbuh.
5. Mendorong motivasi
Sebagian besar cabang bela diri menerapkan sistem sabuk atau tingkatan. Sistem ini memberikan dorongan bagi anak-anak untuk terus berlatih dengan semangat agar bisa mencapai sabuk atau level yang lebih tinggi, sehingga membangun motivasi internal yang kuat.
6. Membantu mengendalikan emosi
Meskipun dibekali kemampuan bela diri, setiap ragam bela diri tetap diajarkan untuk bersikap rendah hati dan menghindari konflik sebisa mungkin.
Selama latihan maupun pertandingan, mereka dilatih untuk tetap tenang, mengelola emosi, serta lebih cermat dalam membaca situasi sebelum mengambil tindakan.
7. Membantu mengurangi stres
Bela diri termasuk dalam aktivitas olahraga yang mampu merangsang pelepasan hormon endorfin di dalam tubuh. Hormon ini berperan dalam meningkatkan suasana hati, sehingga rutin berlatih bela diri dapat membuat anak merasa lebih bahagia dan jauh dari stres.
Baca juga: 7 seni bela diri asal Indonesia, dari pencak silat hingga perisai diri
Baca juga: Mengenal sejarah dan manfaat pencak silat, seni bela asli Indonesia
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025