Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) menyatakan kejadian luar biasa (KLB) campak di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing telah berakhir setelah diambil langkah dan tindakan cepat terhadap temuan dua kasus di daerah setempat.
"Kami bersyukur, dengan gerak cepat ini, KLB di Semper Barat dinyatakan telah berakhir pada Senin, 15 September," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Ratna Sari di Jakarta, Selasa
Ia menjelaskan KLB campak ditetapkan apabila ditemukan minimal dua kasus dan terkonfirmasi laboratorium positif campak dengan bukti hubungan epidemiologis.
"Kasus campak pertama muncul pada Agustus 2025 dan kemudian Kemenkes menetapkan KLB Campak, karena ada 46 KLB campak di 42 kabupaten dan kota termasuk dua kota di wilayah DKI Jakarta yakni Jakarta Barat dan Jakarta Utara," katanya.
Baca juga: Sudinkes Jakut gerak tangani dua kasus campak di Semper Barat
Ratna menjelaskan, di Jakarta Utara ditemukan dua kasus positif campak di Kelurahan Semper Barat sehingga, pihaknya langsung bergerak melakukan survei cepat komunitas (SCK), pelaksanaan outbreak response immunization (ORI), sekaligus menyosialisasikan serta memberikan edukasi kepada masyarakat.
Outbreak Response Immunization (ORI) adalah program imunisasi massal yang diberikan sebagai respons terhadap KLB suatu penyakit menular untuk mengendalikan penyebarannya.
Kegiatannya melibatkan pemberian vaksinasi secara serentak pada populasi target, seperti anak-anak usia satu hingga 19 tahun, di sekolah, posyandu, dan fasilitas kesehatan lainnya, untuk mencapai kekebalan komunitas dan mencegah penularan lebih lanjut.
Pada 26 Agustus hingga 3 September pihaknya juga langsung melakukan imunisasi kejar campak di Semper Barat pada anak usia sembilan bulan hingga 13 tahun.
Baca juga: Pramono pastikan kasus campak di Jakarta tidak naik signifikan
“Hasil imunisasi kejar campak tersebut berhasil menyasar 256 anak dari target 233 anak. Sehingga, total capaian pada imunisasi campak mencapai 109,8 persen,” kata dia.
Ia juga meminta masyarakat untuk tidak takut imunisasi karena vaksin campak terbukti aman, bermutu, serta diberikan gratis oleh pemerintah.
Selain itu, dirinya mengimbau masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Mudah-mudahan dengan upaya pencegahan dan kewaspadaan dini, dapat memutus rantai penularan campak di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.