Industri penyiaran diharapkan hadirkan tontonan aman bagi anak

1 month ago 14

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi berharap industri penyiaran mendukung upaya perlindungan anak dengan menghadirkan tontonan yang aman bagi anak pada era digital.

"Semoga industri penyiaran senantiasa menjadi mitra orang tua dan pendidik dalam menciptakan ekosistem tontonan yang sehat, aman bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia," katanya dalam acara Anugerah Penyiaran Ramah Anak 2025 di Jakarta, Jumat.

Arifah mengapresiasi upaya insan-insan penyiaran untuk menghadirkan program-program yang tidak hanya menghibur tetapi juga dan mendidik dan menginspirasi.

Ia mengatakan bahwa media massa merupakan salah satu rujukan utama bagi anak dan remaja dalam mengenal dunia, berperilaku, dan membangun cara pandang terhadap lingkungan.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, pemerintah mengupayakan anak-anak Indonesia bisa mengakses tontonan yang aman, inspiratif, dan bermakna.

"Kementerian PPPA terus mendorong terciptanya ekosistem yang aman sehat dan mendidik bagi anak termasuk dalam dunia digital dan penyiaran," katanya.

Baca juga: KPAI minta pemerintah blokir gim online yang mengandung kekerasan

Baca juga: Platform digital diwajibkan sediakan fitur kontrol orang tua

Arifah menegaskan komitmen Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memastikan anak-anak dan remaja mendapatkan perlindungan yang dibutuhkan.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik Dalam Pelindungan Anak atau PP Tunas sudah diberlakukan untuk melindungi anak di ruang digital.

Arifah mengemukakan bahwa orang tua juga harus berusaha memastikan anak-anak dan remaja menyaksikan tayangan yang aman, edukatif, dan selaras dengan nilai-nilai budaya bangsa.

"Perlindungan anak tidak hanya soal menghindarkan mereka dari bahaya, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendorong tumbuh kembang anak secara sehat, aktif, dan sosial," katanya.

Baca juga: Anak rentan stres ketika terpapar tontonan yang tidak sesuai

Baca juga: LSF gaungkan sensor mandiri guna lindungi anak dari tontonan tak layak

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |