Indra Sjafri tak ingin timnya disamakan dengan tim Gerald Vanenburg

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri tak ingin timnya disamakan oleh tim Garuda Muda yang dulu dilatih oleh Gerald Vanenburg.

Tim asuhan Indra kalah telak 0-3 dari Mali U-22 dalam laga uji coba di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu.

Kekalahan ini membuat Garuda Muda asuhan Indra tak pernah menang dalam tiga laga uji coba dan hanya mencetak dua gol.

"Iya, tentu tim ini berbeda dengan tim yang kemarin itu," kata Indra pada jumpa pers setelah pertandingan di Stadion Pakansari, Sabtu.

Sebelumnya, tim asuhan Vanenburg yang juga dihuni pemain-pemain yang dipilih Indra saat ini, gagal dalam dua turnamen sebelumnya, yaitu ASEAN U-23 Championship (Piala AFF U-23) dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Dua tim yang diasuh Vanenburg dan Indra memiliki sedikit kemiripan, yakni sama-sama sulit mencetak gol.

Jika tim Indra hanya menyarangkan dua gol dari tiga laga uji coba, tim Vanenburg gagal mencetak gol dalam empat dari delapan pertandingan.

Tim asuhan Vanenburg gagal mencetak gol untuk dua laga ASEAN U-23, yang salah satunya terjadi saat kalah 0-1 dari Vietnam pada final.

Baca juga: Ivar Jenner senang kembali perkuat timnas dan jadi kapten

Dalam Kualifikasi Piala Asia U-23, tumpulnya lini depan Garuda Muda melawan Laos dan Korea Selatan membuat mereka gagal ke putaran final.

"Perbedaan dari pemain-pemain juga. Banyak perbedaan. Ada beberapa pemain abroad yang masuk, yaitu Ivar, Mauro. Jadi saya pikir kalau pertandingan di kualifikasi kemarin tentu enggak bisa jadi ukuran," kata Indra.

"Dan juga enggak bisa dibandingkan nantikan kualitasnya yang kita hadapi di SEA Games kan enggak seperti ini, enggak bisa gitu juga jawabannya. Yang penting dari tim-tim yang kita lawan yang kualitasnya memang bagus ada berapa hal yang respon dari kita enggak tepat," lanjut dia.

"Yang harus kami perbaiki dari sisi produktivitas juga ada berapa peluang tapi enggak gol, mungkin itu hal-hal yang memang harus kami perbaiki," tambah dia.

Indra menyadari kekalahan adalah guru terbaik untuk membuat timnya terus berkembang menuju SEA Games 2025 yang dimainkan di Thailand bulan depan.

Ia yakin dalam SEA Games nanti timnya menampilkan permainan yang lebih baik ketimbang melawan Mali, terutama apabil akhirnya dapat memainkan tiga pemain yang berkarier di luar negeri, Ivar Jenner dan Mauro Zijlstra, serta Marselino Ferdinan yang belum bergabung dalam pemusatan latihan.

"Kalau ditanya presentasi dari pemain yang main tadi, itu hampir dibilang 90-80 persen saya pikir mereka akan atau berhak untuk menjadi skuad tim. Kalau yang sebelas (pertama) yang tadi ya," kata Indra, menjawab berapa persen pemainnya yang pantas masuk skuad final dari pertandingan pertama melawan Mali.

Baca juga: Pelatih Mali U-22 sebut timnya sedikit beruntung

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |