Jakarta (ANTARA) - Tim nasional Cricket Indonesia membuat catatan sempurna dalam turnamen Rising East Asia Triseries 2025 (Bali Bash International Series) di Lapangan Udayana Cricket Ground, Bali, pada 6-14 November.
Indonesia mencetak rekor dunia setelah enam kemenangan sepuluh wicket dalam satu turnamen kelas Twenty20 International (T20I) sehingga mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Kenya dan Tanzania.
Sapu bersih delapan kemenangan juga membuat Indonesia mengangkat trofi bergengsi Rising East Asia Triseries 2025.
“Enam kemenangan 10 wicket dalam waktu singkat ini mengonfirmasi bahwa struktur kami bekerja,” kata Ketua Umum Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Abhiram Singh Yadav dalam keterangan tertulis pada Sabtu.
"Bowler kami tahu peran mereka, batsman menyelesaikan tugas mereka dengan tenang. Kalau Indonesia lebih kuat pada hari itu, maka scoreboard harus memperlihatkan itu dengan jelas,” tambahnya.
Baca juga: Guinness World Records Resmikan Rekor Atlet Cricket Indonesia Rohmalia Rohmalia
Hasil dominan di Bali ini menunjukkan cricket Indonesia berada di jalur yang benar.
PCI gencar mengimplementasikan strategi pembinaan yang solid dan membangun Garuda National Cricket Academy (GNCA) sebagai rumah bagi perkembangan cricket nasional.
Indonesia tak hanya menegaskan diri sebagai negara dengan dominasi terbesar di Asia Timur, tapi juga pelopor perubahan di dunia cricket Associate.
Abhiram menilai hasil ini menjadi sinyal positif kebangkitan yang tidak hanya membanggakan, tetapi juga memberikan harapan bagi masa depan olahraga ini di Indonesia.
Indonesia kini diingat sebagai tim yang menulis sejarah baru dalam dunia cricket.
Indonesia juga mencatatkan tinta emas lainnya ketika Suhail Sattar (50) dan putranya, Yahya Sattar (17), menjadi ayah dan anak pertama yang bermain bersama dalam pertandingan internasional cricket putra.
Baca juga: PCI terima penghargaan dari International Cricket Council
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































