Jakarta (ANTARA) - Pameran teknologi dan manufaktur berskala internasional Indomaex 2025 mendorong transformasi industri dan promosi produk lokal ke pasar global.
Ajang ini akan digelar pada 18–20 September 2025 di ICE BSD City Hall 1–2, Tangerang, Banten.
“Kami berharap Indomaex bisa menjadi katalisator dalam percepatan adopsi teknologi industri di Indonesia,” ujar Pelaksana Indomaex 2025 dari ES Event Sdn Berhad Malaysia, Datok Chong Chong Tik, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
“Tak hanya untuk kalangan profesional, tapi juga pelaku UMKM, pelajar, dan masyarakat luas yang ingin memahami arah perkembangan industri masa depan,” imbuhnya.
Acara ini diselenggarakan oleh ES Event SDN Berhad bersama PT. Solindo Duta Praga, dan merupakan kelanjutan dari seri INDOMAF yang terakhir diadakan pada tahun 2016.
Lebih lanjut, Chong mengatakan Indomaex 2025 bakal membawa tema “Reviving Innovation, Connecting Industries”.
Selain itu, ajang ini juga akan menampilkan berbagai kategori produk dan teknologi terkini, seperti mesin industri dan manufaktur, plastic mould and tools, food processing and packaging, bakery equipment, printing and smart technology, signage and LED lighting, hingga kecerdasan buatan (AI).
Chong mengatakan, hingga pertengahan Juni, peserta yang telah mendaftar mencakup 170 perusahaan lokal dan peserta dari China, Taiwan, Korea Selatan, Malaysia, serta Singapura, dengan target total 310 stand.
“Selain mempertemukan pelaku usaha dalam dan luar negeri, penyelenggara juga menargetkan pameran ini sebagai jembatan kolaborasi dan investasi lintas sektor,” ujar Chong.
Ia berharap, Indomaex 2025 bisa hadir sebagai wadah edukatif dan inspiratif bagi berbagai kalangan seperti pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pelajar dan mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mengenal dan mempelajari teknologi industri terkini.
Bersamaan dengan penyelenggaraan Indomaex 2025, juga akan diselenggarakan pameran Indonesia International Branding Showcase (IIBS) yang menampilkan produk unggulan Indonesia seperti kerajinan tangan dan dekorasi, makanan olahan dan herbal, fesyen lokal, dan komoditas ekspor potensial
“Melalui IIBS, kami ingin memperkuat kebanggaan masyarakat terhadap produk lokal, dan memperluas peluang pasar bagi UMKM agar mampu bersaing di ranah internasional,” kata Koordinator Program IIBS Khaerany Jamila.
Baca juga: Fokus perdagangan dan industri, Pameran China-Asia Selatan ke-9 dibuka
Baca juga: Pameran industri pengiriman China dorong peluang kolaborasi dengan RI
Baca juga: Pameran industri pelayaran internasional digelar di Tianjin
Baca juga: Pertamina NRE dan LONGi luncurkan proyek manufaktur modul panel surya
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
