Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) mengumumkan perjalanan kereta rel listrik listrik rute Rangkasbitung/Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang berjalan hanya sampai Stasiun Kebayoran imbas aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR, Jakarta.
"Mulai pukul 16.30 WIB, seluruh perjalanan Commuter Line Rangkasbitung tujuan Tanah Abang, perjalanannya hanya sampai Stasiun Kebayoran. Untuk kembali menuju Stasiun Serpong/Parung panjang hingga Rangkasbitung berangkatnya dari Stasiun Kebayoran," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus di Jakarta, Senin.
Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi kepadatan di sekitar jalan akses menuju Stasiun Palmerah.
Baca juga: KRL rute Manggarai-Tanah Abang terganggu akibat kebakaran di Menteng
Sebagai alternatif, penumpang Commuter Line dapat menggunakan stasiun lain yang terdekat seperti Kebayoran atau Tanah Abang.
Adapun perjalanan KRL relasi Tanah Abang-Rangkasbitung dan sebaliknya masih menunggu aman untuk diberangkatkan.
“Untuk memastikan keselamatan pengguna commuter line dan keselamatan, perjalanan KRL lintas Tanah Abang – Palmerah untuk sementara ditutup dan perjalanan tertahan karena terdapat kerumunan masa yang berkumpul di perlintasan kereta api di JPL 41,” jelas Joni.
Dia mengimbau penumpang tetap ikuti arahan dari petugas dan tetap mengutamakan keselamatan.
“KAI Commuter akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan keselamatan perjalanan serta pengguna Commuter Line, ” kata Joni.
Sementara itu, massa aksi yang melakukan unjuk rasa di Gedung DPR/MPR/DPD RI sempat memasuki jalan tol dalam kota, karena akses menuju depan gedung tersebut di tutup oleh petugas setelah terjadi kerusuhan.
Baca juga: KAI Commuter atasi gangguan KRL antara Stasiun Karet-Tanah Abang
Baca juga: Petugas tembakan meriam air untuk halau massa aksi di DPR
Baca juga: Polisi tembakan gas air mata untuk bubarkan massa
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.