Jakarta (ANTARA) - Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Iluni FK UI) menggelar acara lomba lari KedokteRun 2025 sekaligus sebagai ajang penggalangan dana untuk membangun Puskesmas di Cianjur Jawa Barat yang rusak akibat gempa 2022.
“Biasanya kalau alumni berkumpul itu kan untuk nostalgia tapi kita di sini bukan hanya untuk nostalgia, juga mempunyai makna khusus. Kami ingin mengadakan lomba lari ini adalah juga dalam rangka untuk fundraising, untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan fasilitas kesehatan di bekas gempa di Cianjur,” kata Ketua Iluni FKUI DR Dr M. Wawan Mulyawan, Sp.BS(K) dalam acara konferensi pers KedokteRun 2025 di FKUI Salemba, Jakarta, Selasa.
Wawan mengatakan Iluni FK UI bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Cianjur membangun fasilitas kesehatan berupa Puskesmas pembantu di daerah Cigenang, yang sebelumnya telah direlokasi karena gempa tahun 2022.
Baca juga: Amartha 10X Run ajak lampaui batas diri dengan lari half marathon
Puskesmas pembantu tersebut akan dibangun di atas tanah seluas hampir 2.000 meter persegi untuk bangunan dan fasilitas penunjang. Target penggalangan dana yang dikumpulkan untuk pembangunan fasilitas kesehatan ini sekitar Rp 3,5 miliar.
Rencananya Puskesmas ini akan dikelola oleh pemerintah daerah Cianjur dan akan dijadikan lahan pendidikan bagi mahasiswa kedokteran UI dan daerah binaan Iluni FK UI.
Wawan mengatakan, KedokteRun 2025 menargetkan sebanyak 2.500 peserta yang berpartisipasi, dan terbagi dalam dua kategori jarak yakni 5K dan 10K yang akan dilaksanakan dari Rumah Sakit UI, Depok.
Baca juga: Pelari Indonesia bisa ikuti Nagoya Women’s Marathon 2026
“Jadi suasana UI Depok itu sangat nyaman, juga nanti bisa sekalian para peserta menikmati kenyamanan di lingkungan hutan UI Depok, nanti bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Indonesia,” kata Wawan.
Direktur Utama RS UI Dr. Ari Kusuma Januarto, Sp. OG, Subsp. Obginsos mengatakan RS UI tidak hanya mendukung secara logistik namun juga menyiapkan dukungan medis yang akan selalu siaga memastikan keamanan dan kenyamanan peserta lomba lari KedokteRun.
“Ini sebagai komitmen kami untuk menjadi safety net dalam acara KedokteRun ini dan ini juga memungkinkan untuk para komunitas beraktivitas atau berlari dengan aman dan nyaman, jadi peserta akan lari dengan percaya diri karena ada tim kesehatan yang akan bantu,” kata Ari.
Baca juga: Jakarta perbanyak acara skala internasional untuk jadi kota global
Sementara itu Ketua Panitia KedokteRun 2025 DR. Dr Dedy Rahmat, Sp.A, Subsp.G.H menjelaskan acara ini terbuka untuk umum, pegiat lari, komunitas lari dan juga mengajak para alumni, mahasiswa UI secara umum untuk ikut berpartisipasi.
KedokteRun 2025 akan dilaksanakan pada 23 November 2025, dan pengambilan Race Pack akan dilakukan pada 21-22 November di RS UI. Dedy mengatakan batas usia peserta anak-anak mulai dari 13 tahun dan terbuka juga untuk 45 tahun ke atas.
Biaya pendaftaran KedokteRun adalah Rp 350.000 untuk kategori 5K, dan Rp 450.000 untuk 10K. Dedy mengatakan biaya ini sebagian langsung disalurkan untuk donasi pembangunan Puskesmas di Cianjur.
Baca juga: Pramono sebut JAKIM jadikan UMKM dan hotel di Jakarta laku
Baca juga: Maraton Monas-Bogor untuk gugah kepedulian anak penderita kanker
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.