Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat seiring optimisme potensi masuknya kembali aliran dana investor asing (capital inflow) ke pasar modal Indonesia.
IHSG ditutup menguat 43,21 poin atau 0,58 persen ke posisi 7.533,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,69 poin atau 0,34 persen ke posisi 792,88.
"Penguatan indeks antara lain dipicu oleh masuknya beberapa saham ke dalam indeks MSCI pada review kuartalan bulan Agustus 2025. Hal ini menimbulkan optimisme akan potensi masuknya kembali aliran dana investor asing ke pasar modal Indonesia," ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari dalam negeri, selama pekan ini pelaku pasar memperhatikan rilis data-data perekonomian dalam negeri, diantaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2025 yang tercatat sebesar 5,12 persen year on year (yoy).
Lalu, data cadangan devisa Indonesia periode Juli 2025 yang tercatat sebesar 152 miliar dolar AS, dari sebesar 152,6 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya.
Kemudian, data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juli 2025 yang berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 118,1, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 117,8.
Dari mancanegara, tarif resiprokal yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai berlaku pada Kamis (7/8), dan berdampak terhadap puluhan negara mitra dagang AS.
Impor dari hampir 200 negara saat ini dikenakan bea masuk ke AS sebesar 10-50 persen, dengan mitra dagang utama AS seperti Uni Eropa, Jepang dan Korea Selatan menghadapi tingkat tarif baru sebesar 15 persen.
Di sisi lain, pelaku pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS The Fed sebesar 25 basis poin mencapai 95 persen pada pertemuan FOMC 16-17 September 2025, dan sebesar 68 persen pada pertemuan berikutnya yang dijadwalkan pada 28-29 Oktober 2025.
IHSG dibuka menguat, betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor industri yang naik sebesar 2,29 persen, diikuti oleh dan sektor energi dan sektor infrastruktur yang masing-masing naik sebesar 2,28 persen dan 0,82 persen.
Sedangkan lima sektor terkoreksi yaitu sektor teknologi turun paling dalam sebesar 2,60 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku yang masing-masing turun sebesar 0,41 persen dan 0,21 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan harga terbesar yaitu INDX, SOSS, PPRI, SMDM dan DSSA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan harga terbesar yakni COIN, FORU, ENRG, RAAM dan MANG.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.895.364 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,68 miliar lembar saham senilai Rp18,52 triliun. Sebanyak 227 saham naik, 398 saham menurun dan 170 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 783,85 poin atau 1,91 persen ke 41.843,00, indeks Shanghai melemah 4,54 poin atau 0,12 persen ke 3.635,13, indeks indeks Hang Seng menguat 222,81 poin atau 0,89 persen ke 24.858,82, dan indeks Strait Times turun 21,05 poin atau 0,49 persen ke 4.237,10.
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































