Hutama Karya sebut pembangunan Pelabuhan Anggrek capai 65 persen

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) menyebutkan progres proyek pembangunan Pelabuhan Anggrek, Gorontalo, dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) telah mencapai 65 persen.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan proyek dengan nilai investasi atau capex sebesar Rp1,4 triliun itu merupakan salah satu proyek strategis untuk memperkuat konektivitas logistik di Kawasan Timur Indonesia sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto.

"Untuk sisi laut, pekerjaan utama yang telah diselesaikan mencakup pembangunan struktur dermaga, trestle (jalan akses), serta pekerjaan pemancangan dan proteksi pantai. Dengan capaian tersebut, kami optimistis dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan sisi laut pada akhir bulan Agustus mendatang," ujar Adjib dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Adjib menjelaskan progres di sisi darat baru mencapai 30 persen.

Hal ini disebabkan terkait proses pembebasan lahan yang menjadi kunci percepatan konstruksi.

Pelabuhan Anggrek didesain dengan berbagai fasilitas modern yang mendukung kegiatan bongkar muat, termasuk dermaga baru yang mampu menampung hingga tiga kapal besar secara bersamaan, area penampungan kontainer seluas 19.000 meter persegi, depo empty seluas 9.700 meter persegi, area pergudangan, perkantoran, dan area pengelolaan limbah.

Secara keseluruhan, Pelabuhan Anggrek dirancang dalam area pengembangan seluas 4,8 hektare dari total luas 9,3 hektare sesuai rencana induk pelabuhan.

Baca juga: Hutama Karya: Tol Padang-Sicincin segera beroperasi penuh

Lebih lanjut, pelaksanaan konstruksi dilakukan Hutama Karya tanpa mengganggu operasional layanan dermaga eksisting yang berjalan seperti biasa.

Pembangunan proyek ini juga menggunakan produk dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar selama fase konstruksi.

Pelabuhan Anggrek akan berfungsi sebagai pelabuhan transhipment atau pelabuhan alih muat yang berperan dalam memfasilitasi perpindahan barang, khususnya peti kemas, dari kapal besar ke kapal-kapal feeder untuk didistribusikan ke pelabuhan-pelabuhan pengumpul lainnya di Kawasan Timur Indonesia.

Pelabuhan ini akan terhubung dengan pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Makassar, Bitung, Ternate, Sorong, serta pelabuhan besar di Indonesia bagian barat.

Pengembangan Pelabuhan Anggrek akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di Provinsi Gorontalo dan kawasan sekitarnya.

Dengan kapasitas 30.000-35.000 TEUs per tahun, biaya logistik diperkirakan dapat turun hingga 15-25 persen dibandingkan sebelumnya.

"Ini akan meningkatkan daya saing komoditas lokal seperti jagung, ikan, dan hasil perkebunan serta menciptakan sekitar 500 hingga 700 lapangan kerja baru, baik langsung maupun tidak langsung," imbuh Adjib.

Setelah beroperasi penuh nantinya, Pelabuhan Anggrek akan melayani rute-rute utama seperti Anggrek-Makassar-Surabaya, Anggrek-Bitung-Ternate-Sorong, serta menghubungkan Gorontalo dengan pelabuhan-pelabuhan utama nasional.

Pelabuhan ini juga menerapkan konsep green port dengan penggunaan lampu LED hemat energi, pengelolaan limbah terintegrasi, dan area penghijauan sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Hutama Karya luncurkan "Gerakan Perahu Literasi" di pulau terpencil

Baca juga: HK catat 2.923.754 kendaraan lalui Tol JJTS pada arus mudik dan balik

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |