Jakarta (ANTARA) - Demonstrasi di depan pintu Utama Gedung DPR/MPR RI di Jakarta Pusat mereda setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Jumat, sekitar pukul 18.15 WIB.
Satu per satu massa tampak berlarian mencari tempat berteduh.
Namun, banyak pula di antara mereka yang memutuskan untuk tetap di posisinya meski diguyur hujan deras.
Sebelumnya, sekitar pukul 17.00 WIB, ketegangan aksi meningkat, yang ditandai dengan adanya lemparan petasan ke dalam kompleks parlemen.
Di samping itu, sebagian massa mencoba merusak kamera pengawas (CCTV) yang berada dekat dengan pintu gerbang.
Baca juga: Massa di Polda Metro Jaya bakar ban dan coba rusak CCTV
Sebagian massa juga mencoba masuk ke dalam kompleks parlemen dengan memanjat pagar yang tingginya sekitar lima meter.
Menjelang pukul 18.00 WIB, terlihat massa membakar ban di tengah Jalan Tol S. Parman (Tol Dalam Kota).
Massa membakar ban di tengah Jalan Tol S. Parman (Tol Dalam Kota), depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025). ANTARA/Sean Filo MuhamadSelain itu, tak jauh dari lokasi, sebelumnya, sejumlah kelompok mahasiswa, di antaranya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (UI) berencana menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat siang.
Demonstrasi tersebut dilaksanakan menyusul kematian seorang pengemudi ojek daring (online/ojol) bernama Affan Kurniawan akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada Kamis (28/8) malam.
Baca juga: Ini tujuh nama anggota Polda Metro Jaya penabrak ojol saat demo
Sementara itu, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dalam insiden rantis tersebut masih dalam proses pemeriksaan.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































