Kupang (ANTARA) - Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Sabtu (15/11) subuh pukul 03.00 WITA hingga pukul 19.00 WITA waktu setempat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang menyatakan hujan yang terjadi di Kota Kupang tersebut dipicu oleh munculnya bibit Siklon Tropis 97S.
“Siklon itu bergerak ke arah Timur menuju Selatan Pulau Rote dan Timor,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenotek
Siklon yang terjadi kata dia, memberikan dampak tidak langsung berupa hujan sedang-sangat lebat disertai petir, angin kencang, dan gelombang tinggi di sekitar wilayah perairan laut NTT.
Intensitas hujan di Kota Kupang sendiri sejak pukul 03.00 WITA sempat terjadi hujan lebat dan sedang. Hujan dengan intensitas lebat dan sedang terjadi hingga pukul 08.00 WITA.
Baca juga: BMKG deteksi dua bibit siklon berpotensi menguat di perairan RI
Hujan pun kembali terjadi pada pukul 12.30 WITA waktu sekitar disertai dengan angin kencang dan kilat atau petir yang melanda Kota Kupang dan sekitarnya.
Angin kencang yang terjadi di Kota Kupang dan sekitarnya ujar dia tidak seperti saat siklon seroja beberapa tahun lalu.
“Kekuatan sistem ini tidak seintens Siklon Tropis Seroja, sehingga dampaknya tidak sebesar kejadian tersebut,” tambah dia.
Sti mengingatkan masyarakat NTT agar tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir.
“Khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau juga tebing, patut waspada potensi tanah longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan sedang hingga sangat lebat, yang terjadi dalam durasi yang panjang," katanya.
Baca juga: Bibit Siklon Tropis 97S, BMKG: Waspada potensi cuaca ekstrem di NTB
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































