Jakarta (ANTARA) - Periset dari Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Syaifullah Muhammad berhasil meraih penghargaan Indonesia Innovator Award 2025 atas jasanya di bidang riset dan inovasi terkait hilirisasi nilam Aceh.
Kepala Atsiri Research Center (ARC) USK itu berhasil menciptakan teknologi ekstraksi dan purifikasi minyak nilam berkualitas tinggi, dengan kandungan patchouli alcohol (PA) hingga 99,8 persen.
"Penghargaan ini sangat berarti bagi kami, dan ini saya dedikasikan untuk kawan-kawan di ARC yang telah bekerja dengan sungguh-sungguh dengan sepenuh hati, tidak meminta publikasi dan tidak meminta pamrih," kata Syaifullah dalam penganugerahan Indonesia Innovator Award 2025 di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Senin.
Baca juga: Inovasi nilam ARC USK Aceh dinilai bisa jadi model hilirisasi nasional
Baca juga: Wamendiktisaintek apresiasi peran ARC-USK dalam hilirisasi nilam Aceh
Dengan teknologi molecular distillation dan white film fractionation, ia berhasil menciptakan minyak nilam berkelas dunia, yang sebelumnya hanya bisa diproduksi di luar negeri.
Melalui upaya tersebut, tak kurang dari 285 petani nilam dari 18 kabupaten di Aceh menjadi binaannya, dimana produk turunannya telah diekspor sebanyak 35 kali ke Prancis, sebagai salah satu negara penghasil parfum terkemuka.
"Bagi kami, setiap reward, setiap award yang kami terima, itu adalah sebuah energi moral yang akan menjadi salah satu modal untuk kita semakin meningkatkan konsistensi dan komitmen kami untuk bisa bermanfaat bagi masyarakat kita melalui inovasi ilmu pengetahuan," ujarnya.
Melalui risetnya tersebut, Syaifullah juga turut membangun ekosistem inovasi berbasis pentahelix, dimana sebanyak 45 kerja sama lokal dan internasional telah diinisiasi.
"Tidak ada satu pun negara di dunia yang maju tanpa peran ilmu pengetahuan. Mari bersama-sama kita membangun negara kita melalui pendekatan, riset, inovasi ilmu pengetahuan yang berdampak kepada kesejahteraan masyarakat kita," ucap Syaifullah Muhammad.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengaku dirinya kagum dan telah mengapresiasi kerja keras Syaifullah di bidang hilirisasi nilam, yang tahun lalu juga membawanya sebagai pembicara kuliah ilmiah Indonesia Innovator Lecture 2024.
"Sejak dulu saya mengapresiasi dan terinspirasi dengan kerja keras Pak Syaifullah dengan nilam, karena bapak bisa dari hulu sampai hilir ya," ungkapnya.
Menurutnya, kerja keras Syaifullah dalam upaya hilirisasi nilam di Indonesia bisa dapat dimaksimalkan serta direplikasi di berbagai wilayah di Indonesia.
Baca juga: Garuda siap memfasilitasi ekspor komoditas unggulan Aceh
Baca juga: ARC USK Banda Aceh kembali ekspor satu ton minyak nilam ke Prancis
Sebab, lanjut dia, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati, termasuk di bidang nilam yang mampu tumbuh tidak hanya di Aceh, juga di berbagai wilayah di Tanah Air.
Handoko juga memastikan pihaknya membuka pintu untuk memfasilitasi riset tersebut, melalui berbagai peralatan di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno Cibinong, Bogor, Jawa Barat, yang dibuka untuk seluruh talenta riset di Indonesia.
"Mungkin kita bisa juga koleksi nilam dan semua ekstrasi data molekulernya itu juga bisa kita lakukan di Cibinong. Sehingga, itu bisa mempercepat pengembangan lebih lanjut dan juga memastikan produksi yang lebih baik, juga mungkin nanti pengembangan produk-produk turunan yang lebih beragam ke depannya," tutur Laksana Tri Handoko.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.