Harapan di tengah program MBG di perbatasan NKRI

2 hours ago 2

Batam (ANTARA) - Jam di tangan menunjukkan pukul 03.20 WIB, saat menyusuri jalanan Kota Batam dari arah KDA menuju Nongsa, ditemani cahaya sisa bulan purnama awal November 2025.

Kendaraan yang melintas bisa dihitung dengan jari. Minimnya lampu penerangan jalan membuat perjalanan melintasi Bundaran Hang Nadim dini hari itu sedikit menakutkan karena sepi dan gelap.

Mungkin sebagian penduduk Kota Batam tengah terlelap tidur, masih sekitar satu jam lagi menuju Adzan Subuh berkumandang.

ANTARA bergegas menuju Markas Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Mapolda Kepri) di kawasan Nongsa, tempat salah satu Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nongsa 3 Batu Besar yang dikelola oleh Polda Kepri melalui Yayasan Bhayangkari untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Berada di bagian belakang Mapolda Kepri, SPPG Nongsa 3 Batu Besar berdiri di atas ketinggian, sehingga di ujung bangunan itu nampak Selat Malaka yang ramai oleh kapal dengan tonase besar sedang berlayar.

Pemandangan agak kontras di tengah keheningan akhir sepertiga malam itu, seperti kapal yang tengah belayar di tengah lautan yang gelap, lampu-lampu kapal bak satelit yang menghiasi langit gelap.

Matahari belum berada di ufuk timur, tapi di dapur itu sudah bak perang yang sedang berlangsung. Riuh, asap mengepul, minyak mendidik, air beruap, dan ribuan omprengan MBG yang telah dicuci bersusun rapi menunggu untuk diisi.

Untuk masuk ke dapur SPPG, ANTARA wajib mengenakan pelindung seperti masker, penutup rambut (hair cap), dan sandal (alas kaki) yang disediakan khusus untuk digunakan di area dapur.

Dapur SPPG Nongsa 3 Batu Besar Polda Kepri bukan sembarang dapur. Dapur ini dirancang sesuai dengan protokol kebersihan dan keamanan pangan, memisahkan setiap ruang, mulai dari ruang tempat masuknya bahan pokok, gudang, ruang pencucian, ruang dapur, hingga ruang penyajian.

Ruang dapur yang paling sibuk dini hari itu, ada yang menggoreng ikan dori dibalur tepung, ada yang menumis sayur, dan menggoreng telur bulat. Empat juru masak lengkap dengan peralatan dapurnya, berseragam kaos biru, dilengkapi penutup kepala, masker, hingga apron (celemek), sibuk mengaduk dengan saringan berukuran besar.

Ada juga yang tengah memindahkan hidangan MBG yang sudah selesai dimasak, menggunakan troli dari dapur ke ruang penyajian. Semua dilakukan dengan kehati-hatian, ketelitian, serta dengan hati yang ikhlas.

Para relawan dapur SPPG Nongsa3 Batu Besar Polda Kepri berjumlah 46 orang, delapan di antaranya pria dan sisanya wanita, itu telah memulai pekerjaannya sejak pukul 02.00 WIB, bahkan mereka sudah berangkat dari rumah pukul 01.00 WIB setiap harinya sejak dapur itu diresmikan 25 Agustus 2025.

Baca juga: Polda Kepri ajak semua pihak cegah terjadi keracunan pada MBG

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |