Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf meminta badan otonom LazisNU untuk mendesain pengembangan serta penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) lewat pemberian makanan tambahan bagi siswa maupun santri di lingkungan Nahdlatul Ulama.
"Program-program peningkatan gizi makanan untuk siswa. Jadi yang sekarang sedang kami order ke LazisNU, sedang dikerjakan oleh LazisNU desain untuk memberikan makan bergizi tambahan bagi siswa-siswa," ujar Gus Yahya di Jakarta, Senin.
Gus Yahya mengatakan pemberian makanan tambahan dapat memanfaatkan dana infak dan sedekah yang dititipkan masyarakat ke LazisNU. Tujuannya, memberi tambahan gizi serta mengatasi masalah stunting.
Menurut dia, pemanfaatan dana infak dan sedekah untuk kemaslahatan umat lebih longgar ketimbang menggunakan dana zakat. Zakat harus diberikan ke orang-orang yang memenuhi kriteria delapan asnaf (penerima manfaat).
"Sekarang sedang kami minta untuk mengembangkan program-program pemanfaatan dana-dana infak dan sedekah itu untuk program-program yang kurang lebih tujuannya sama," kata dia.
Ia menyadari apabila pemberian makanan tambahan tidak akan selengkap agenda MBG dari pemerintah, tetapi secara signifikan akan menambah asupan gizi anak-anak sekolah.
"Kami telah melihat dan mempelajari bahwa beberapa daerah yang merupakan daerah kerja produktif dari LazisNU itu sangat memungkinkan. Misalnya dengan memberi tambahan susu, memberi tambahan telur atau mungkin tambahan misalnya bubur kacang ijo, tambahan gizi seperti itu ini sangat memungkinkan," kata dia.
Sebelumnya, Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa pihaknya melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di lingkungan Nahdlatul Ulama dalam memasok bahan makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Ada dua area kerja yang bisa kita tangani, yang pertama tentu pengadaan makan gratis itu sendiri artinya memasaknya, membaginya kepada siswa dan santri. Kedua, suplai bahan-bahannya yang akan melibatkan UMKM-UMKM di lingkungan NU," ujar dia.
Gus Yahya mengatakan program MBG tidak hanya menyediakan tambahan gizi bagi siswa-siswa sekolah, tetapi harus menjadi ekosistem agar masyarakat sekitar menerima dampak ekonomi dari program tersebut.
Baca juga: PBNU: Pemanfaatan infak dan sedekah lebih longgar dukung Program MBG
Baca juga: PBNU sebut libatkan UMKM pasok bahan makanan Program MBG
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025