Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi kediaman korban longsor Mojokerto sekaligus menyampaikan bela sungkawa secara langsung serta memberikan santunan kepada ahli waris para korban di Jatijejer, Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Ahad.
"Saya takziah bersama Pak Bupati dan Bapak Wakil Bupati Mojokerto ke rumah duka. Kita juga menyampaikan bela sungkawa sekaligus menyampaikan salam Bapak Presiden," katanya melalui keterangan di Jakarta, Ahad.
Mensos juga menyampaikan santunan secara langsung senilai Rp15 juta bagi ahli waris masing-masing korban.
Dirinya juga menyampaikan bahwa maksud kedatangannya adalah menunaikan tugasnya sebagai bagian dari Kementerian Sosial. Ia menjelaskan Kementerian Sosial memiliki peran dalam penanganan bencana dan dilaksanakan bersama-sama dengan institusi lain dan juga masyarakat.
Baca juga: Kemensos salurkan santunan bagi korban longsor di Mojokerto
Baca juga: Kemensos evakuasi dan salurkan logistik bagi korban longsor Pacet
Terkait manajemen kebencanaan, Gus Ipul menjelaskan tahap penanganan bencana yang pertama adalah proses evakuasi. Ia berpesan proses evakuasi ini hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang memang memiliki kemampuan dan kapasitas agar proses evakuasi bisa berjalan dengan lancar.
Selanjutnya, tugas kedua Kementerian Sosial dalam mitigasi bencana ialah penyediaan shelter dan logistik. Adapun jika tidak diperlukan shelter dan logistik, maka Kemensos akan beralih ke tahap berikutnya yaitu rehabilitasi.
"Jika ada pengungsi akan disiapkan tempat pengungsian dan logistik. Jika tidak ada, maka berikutnya adalah rehabilitasi. Pemulihan di daerah tempat bencana," ujarnya.
Saat ini, kata Gus Ipul, mitigasi bencana longsor di Mojokerto tengah memasuki fase pemulihan.
Untuk membantu pemulihan, Kementerian Sosial telah mengerahkan 20 Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Mojokerto untuk membantu pengelolaan dapur umum dan menyediakan makanannya bagi para petugas dan relawan yang membantu proses evakuasi korban dan pembersihan area yang terdampak longsor.
"Ada 20 (personel Tagana) yang dilibatkan kemarin untuk membantu dukungan logistik buat dapur umum untuk kebutuhan mereka yang sedang mengevakuasi maupun juga masyarakat lain yang ikut terlibat dalam kegiatan evakuasi," ucap Gus Ipul.
Diketahui, musibah longsor yang terjadi di jalur Pacet-Cangar Kamis (3/4) menelan 10 korban jiwa, dengan tiga orang di antaranya merupakan warga Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Mereka adalah Fitria Handayani (27), Ahmad Fiki Muzaki (28), dan Mikaila F. Z (3,5).*
Baca juga: 10 korban tanah longsor jalur Cangar-Pacet ditemukan meninggal dunia
Baca juga: Tahura Raden Soerjo tutup 4 wisata pasca-longsor di jalur Pacet-Cangar
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025