110 jurnal Undip tembus Akreditasi Jurnal Nasional

5 hours ago 2

Semarang (ANTARA) - Sebanyak 110 jurnal terbitan Universitas Diponegoro Semarang hingga Maret 2025 telah menembus Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna), termasuk delapan jurnal yang berhasil meraih peringkat tertinggi Sinta 1 yang semakin menunjukkan kiprah unggul dalam dunia akademik dan riset.

Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo, dalam pernyataan di Semarang, Senin, menyampaikan bahwa pencapaian 110 jurnal terakreditasi itu merupakan tonggak penting dalam perjalanan Undip sebagai universitas riset bertaraf internasional.

"Kami meyakini bahwa kekuatan sebuah perguruan tinggi terletak pada kontribusinya dalam menghasilkan pengetahuan dan menyebarkannya melalui publikasi ilmiah yang kredibel dan bereputasi," katanya.

Hasil ini didasarkan pada SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 10/C/C3/DT.05.00/2025 tanggal 21 Maret 2025 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I Tahun 2025.

Baca juga: WEGE Hadirkan Inovasi Konstruksi Hijau: Groundbreaking Tower UNDIP

Baca juga: KP2MI kolaborasi lintas kementerian tingkatkan pelindungan PMI

Sebanyak 32 jurnal Undip di antaranya memperoleh akreditasi baru dan mempertahankan akreditasinya, tujuh jurnal berhasil naik peringkat, enam jurnal mendapatkan akreditasi baru, dan 19 jurnal lainnya mempertahankan akreditasinya.

Berdasarkan Pedoman Arjuna, peringkat akreditasi dinyatakan dengan peringkat Sinta, mulai dari S1 sampai S6.

Dari 32 jurnal Undip tersebut, empat jurnal mendapatkan peringkat tertinggi S1, yaitu Journal of Biomedicine and Translational Research (JBTR), Nurse Media Journal of Nursing (NMJN), ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences (IJMS), dan Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis (BCREC).

Enam jurnal mendapat peringkat S2, yaitu Jurnal Sejarah Citra Lekha, Indonesian Journal of Oceanography, Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, Jurnal Anestesiologi Indonesia, Politika: Jurnal Ilmu Politik, dan Diponegoro Law Review, sedangkan dua puluh dua jurnal lainnya mendapatkan peringkat S3 sampai S5.

Proses akreditasi merupakan upaya penilaian jurnal terhadap standar sesuai Pedoman Arjuna, yaitu meliputi standar tata kelola dan standar substansi isi.

Jurnal harus memenuhi standar tata kelola, yaitu standar isi situs web jurnal yang memuat informasi tentang penerbit, etika publikasi, tim penyunting, petunjuk penulisan yang lengkap, penggunaan referensi primer, keteraturan penerbitan, dan proses penyuntingan jurnal secara daring.

Jurnal juga harus memenuhi standar substansi isi, yaitu meliputi konsistensi gaya selingkung dan kualitas isi artikel yang diterbitkannya.

Dengan hasil akreditasi periode 2025, UNDIP saat ini telah mempunyai 110 jurnal terakreditasi yang diterbitkan oleh seluruh fakultas, sekolah, pusat penelitian, dan lembaga atau unit di lingkungan UNDIP.

Berdasarkan peringkatnya, delapan jurnal terakreditasi S1, 34 jurnal S2, 37 jurnal S3, 20 jurnal S4, 10 jurnal S5, dan 6 jurnal S6.

Jurnal Undip menerima artikel ilmiah dari para peneliti nasional dan internasional di berbagai bidang kajian, meliputi bidang teknik dan teknologi, bidang komputer, informasi, dan matematika, bidang hukum, ilmu sosial dan humanika, bidang ilmu alam dan lingkungan, bidang kesehatan dan kedokteran, bidang ekonomi, bisnis, dan manajemen, bidang pertanian, pangan, dan peternakan, dan bidang perkapalan, kelautan, dan perikanan.

Menurut Suharnomo, peningkatan akreditasi jurnal tidak hanya mencerminkan mutu tata kelola dan substansi ilmiah, tetapi juga menjadi cermin dari budaya akademik yang kuat dan kolaboratif di lingkungan Undip.

"Kami mengapresiasi seluruh pengelola jurnal atas dedikasi dan kerja kerasnya, serta akan terus memperkuat ekosistem riset dan publikasi agar UNDIP semakin bermartabat dan bermanfaat bagi bangsa dan dunia," katanya.

Sementara, Wakil Rektor IV Undip Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Komunikasi Publik Wijayanto, Ph.D menambahkan kebanggaannya atas pencapaian 110 jurnal terakreditasi, termasuk delapan jurnal yang meraih peringkat tertinggi Sinta 1.

"Ini merupakan hasil dari proses panjang dan kerja kolektif yang melibatkan seluruh pengelola jurnal, tim penyunting, reviewer, serta para penulis. LPPM secara konsisten melakukan pendampingan intensif melalui pelatihan, audit tata kelola, klinik substansi, dan asistensi teknis lainnya," katanya.

Undip, kata dia, tidak hanya berfokus pada akreditasi nasional, tetapi juga mendorong jurnal-jurnal Undip untuk menuju pengakuan internasional, sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Undip sebagai pusat unggulan riset dan publikasi ilmiah yang inklusif, kredibel, dan bereputasi.*

Baca juga: Peneliti Undip kolaborasi bikin robot hybrid serangga tangani bencana

Baca juga: Australia buka peluang mahasiswa Undip lanjut kuliah di luar negeri

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |