Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi dengan tinggi letusan sekitar 750 meter di atas puncak pada Sabtu pagi.
"Terjadi erupsi Gunung Raung hari ini pukul 05.16 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 750 meter di atas puncak atau 4.082 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Benny Setyawan, dalam laporan tertulis yang diterima di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Menurut dia kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.
"Rekaman seismik didominasi tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 mm. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," tuturnya.
Pada Sabtu dini hari pukul 00.25 WIB, Gunung Raung juga erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan barat daya.
Berdasarkan data petugas, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi itu hampir setiap hari erupsi dengan tinggi letusan hingga 1.000 meter di atas puncak.
Pada Jumat (13/6) tercatat erupsi Gunung Raung sebanyak empat kali yakni pukul 02.20 WIB, 03.07 WIB, 17.49 WIB, dan 22.29 WIB dengan tinggi letusan 400 meter hingga 1.000 meter di atas puncak.
Benny mengatakan saat ini Gunung Raung berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan terjadinya hujan abu vulkanik tipis di sejumlah desa dampak erupsi Gunung Raung, sehingga petugas membagikan masker kepada warga setempat.
Baca juga: BPBD Jember bagikan masker untuk antisipasi abu vulkanik Gunung Raung
Baca juga: BPBD Agam: 80 rumah rusak akibat lahar dingin Gunung Marapi
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025