Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa revolusi percepatan akses pupuk merupakan langkah strategis yang dilakukan pemerintah sehingga mampu mendorong peningkatan produktivitas padi nasional secara signifikan dan berkelanjutan.
Mentan dalam panen raya padi serentak di 14 provinsi yang dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto, dipusatkan di Majalengka, Jawa Barat, Senin, mengatakan sebelumnya distribusi pupuk memerlukan proses yang cukup panjang dan melibatkan berbagai kementerian.
Baca juga: Presiden enam kali ucapkan "Saya Bahagia", cerminkan batin petani
Ia mengungkapkan distribusi pupuk kini jauh lebih sederhana, langsung dari Kementerian Pertanian ke pabrik, lalu ke kelompok tani, tanpa harus melalui persetujuan dari para pejabat pemerintah pusat dan daerah.
"Dulu harus ditandatangani oleh 12 menteri, 38 gubernur, dan 500-an kepala daerah. Sekarang, berkat Inpres yang Bapak (Presiden Prabowo) tandatangani, distribusi pupuk bisa langsung dari Kementan ke pabrik, lalu ke kelompok tani. Ini adalah revolusi di sektor pertanian,” kata Mentan sebagaimana keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, perubahan ini terjadi berkat kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk mempermudah distribusi pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia.
Mentan pun menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas komitmen dan dukungan penuh terhadap sektor pertanian nasional yang terbukti memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan petani.
Amran menegaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil dari sinergi lintas sektor serta respons cepat dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dalam menyikapi tantangan pangan nasional.
"Capaian saat ini adalah hasil sinergi lintas sektor dan respons cepat dari pemerintah pusat hingga daerah," ujarnya.
Baca juga: Mentan: HPP gabah Rp6.500/kg keberpihakan Presiden ke petani
Mentan menyebutkan saat ini harga gabah sudah mencapai Rp6.500 per kilogram. Kenaikan ini sangat membahagiakan petani dan menjadi bukti nyata dari hasil kebijakan Presiden yang pro terhadap petani.
“Ada 100 juta petani yang menyampaikan terima kasih kepada Bapak Presiden. Mereka juga mengapresiasi kebijakan pupuk yang kini jauh lebih sederhana," tutur Mentan.
Amran mengatakan bahwa program pompanisasi juga terbukti berhasil meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa hingga 2,8 juta ton, meskipun dihadapkan dengan tantangan krisis iklim El Nino yang berkepanjangan.
"Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi gabah nasional periode Januari hingga Maret 2025 telah mencapai 52 persen dari total target tahunan," tambah Mentan.
Sebelumnya, Mentan menyatakan bahwa pihaknya menargetkan produksi padi nasional mencapai 32 juta ton pada tahun 2025 untuk mendukung ketahanan dan swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto dapat tercapai pada 2027.
Baca juga: Mentan: Serapan gabah naik 2.000 persen, stok beras capai 2,4 juta ton
Baca juga: Mentan: Pompanisasi dongkrak produksi padi di Pulau Jawa saat El Nino
Baca juga: Mentan: Tambahan pupuk dan perbaikan irigasi dongkrak semangat petani
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025