Gubernur terpilih Iqbal temui Menteri Komdigi bahas blank spot di NTB

2 weeks ago 6

Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih periode 2025-2030 Lalu Muhamad Iqbal (LMI) menemui Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid di Jakarta, Kamis, untuk membahas persoalan blank spot di wilayah setempat.

"Saya ceritakan saat kampanye sulit akses komunikasi terutama jika berada di Pulau Sumbawa," ujar Iqbal dalam keterangannya di terima di Mataram, Kamis.

Iqbal mengatakan peningkatan konektivitas internet sangat dibutuhkan untuk mendukung program prioritas, khususnya pariwisata di NTB. Untuk itu, dia meminta agar kondisi ini menjadi perhatian kementerian.

Dalam pertemuan itu Iqbal juga berbicara dengan Sekretaris Jenderal Komdigi Ismail yang merupakan putra asal NTB. Dalam percakapan itu, Menteri Komdigi berkomitmen membantu peningkatan konektivitas dan penguatan ekosistem digital secara umum di NTB.

"Komitmen Menteri Komdigi untuk NTB secara tegas disampaikan dalam pertemuan kami tadi," urainya.

Eks Juru Bicara Kementerian Luar Negeri ini mengaku senang karena Sekjen Komdigi diisi oleh putra NTB. Sebelum pertemuan ini, ia bersama Menteri Komdigi pun sudah pernah bertemu.

"Saya ucapkan terima kasih ke Menteri Komdigi yang sudah mempercayakan putera NTB menjadi Sekjen Komdigi," ucapnya.

Dalam pertemuan itu, Menteri Komdigi Meutya Hafid mengatakan pihaknya selama ini sudah banyak memberikan perhatian ke NTB, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, seperti saat MotoGP.

"Komdigi akan terus mendukung penguatan ekosistem digital di NTB," ujar Meutya.

Untuk diketahui, program strategis dari pemerintahan Iqbal-Dinda adalah peningkatan kapasitas dan kualitas pariwisata. Di antara yang dibutuhkan untuk mengembangkan adalah konektivitas internet di daerah-daerah blank spot di NTB.

Baca juga: Menkomdigi tegaskan pembatasan anak-anak miliki akun media sosial
Baca juga: Kemkomdigi torehkan sejumlah langkah strategis pada 100 hari pertama

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |