Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi mengundang dan mengajak para perantau Minangkabau yang tersebar di dalam maupun luar negeri untuk berkontribusi dan menyukseskan penyelenggaraan konferensi wakaf internasional yang diadakan pada November 2025.
"Konferensi ini menjadi momentum penting untuk memperluas wawasan, sekaligus memperkuat jejaring kerja sama pengelolaan wakaf," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi di Padang, Rabu.
Eks Wali Kota Padang tersebut mengatakan keterlibatan banyak pihak, termasuk tokoh perantau Minangkabau, menjadi penting untuk menyukseskan konferensi wakaf internasional. Sebab agenda itu bukan sebatas kepentingan pemerintah, tetapi juga terkait kemaslahatan umat dalam hal pengelolaan wakaf.
Baca juga: Sumbar butuh lembaga khusus kelola wakaf dan industri halal
"Oleh karena itu kita perlu bersinergi dengan seluruh pihak, mulai dari ranah hingga rantau, agar konferensi wakaf ini memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat," ujar dia.
Secara khusus Mahyeldi juga mengundang CEO dan Pendiri PT Paragon Technology and Innovation Nurhayati Subakat yang merupakan perantau Minangkabau kelahiran Kota Padang Panjang, untuk berkontribusi pada kegiatan konferensi wakaf internasional.
Menurutnya, Nurhayati Subakat merupakan salah satu dari sekian banyak perantau Minangkabau yang sukses dan berkontribusi besar pada bangsa. Perempuan kelahiran 27 Juli 1950 tersebut dinilai mempunyai komitmen besar dalam pengembangan wakaf produktif di Tanah Air.
Baca juga: BWI: Sekitar 40.000 aset wakaf bernilai ekonomis dan produktif
"Tidak hanya berkomitmen dalam dunia wakaf, Nurhayati Subakat juga sosok teladan bagi generasi muda dalam hal memanfaatkan harta untuk keberkahan dan kemajuan masyarakat," kata dia.
Selain mengundang Nurhayati, pihaknya juga akan melibatkan tokoh perantau Minangkabau lainnya. Konferensi ini diharapkan menjadi wadah lahirnya ide-ide baru dalam pengembangan wakaf di Indonesia sebagai pilar ekonomi umat.
Konferensi wakaf internasional di Sumbar nantinya mempertemukan berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari akademisi, praktisi, lembaga keuangan syariah dari berbagai negara hingga tokoh masyarakat.
Baca juga: Wakaf produktif jadi instrumen esensial kemandirian ekonomi umat
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.