Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal menginstruksikan pemanfaatan sapi afkir untuk memenuhi kebutuhan lauk-pauk bagi masyarakat terdampak banjir di Kota Mataram.
"Kami punya sapi-sapi afkir. Sehari potong sapi berukuran besar satu, tiga, atau empat ekor," ujarnya dalam rapat koordinasi penanganan banjir di Mataram, Senin.
Iqbal menuturkan pihaknya sudah lama memikirkan upaya pemanfaatan sapi afkir, namun belum ada pelaksanaan lelang terhadap barang milik negara terhadap.
Bencana banjir yang terjadi menjadi kesempatan untuk memanfaatkan potensi sapi-sapi afkir yang dimiliki oleh pemerintah.
Baca juga: Belasan warga dibawa ke rumah sakit akibat banjir di Mataram
Baca juga: Banjir Mataram terparah sejak 40 tahun terakhir
"Bila ada yang membutuhkan, potong saja langsung untuk dimasak menjadi gulai atau olahan lain. Sekarang rakyat membutuhkan (bantuan pangan)," kata Iqbal.
Lebih lanjut, dia menyarankan kepada organisasi perangkat daerah terkait untuk membuat skema hibah agar pemanfaatan sapi afkir bisa menjadi legal.
Sapi afkir merupakan sapi perah betina yang tidak produktif karena usia tua di atas delapan tahun atau sudah lima kali beranak. Sapi afkir biasanya dipensiunkan dari peternakan karena tidak memenuhi syarat teknis sesuai standar yang berlaku.
Kriteria yang menjadi dasar memensiunkan sapi produktif meliputi berbagai aspek, seperti umur, kesehatan hewan dan reproduksi, produksi dan kondisi fisik. Sapi afkir seringkali dijual untuk dipotong atau diolah menjadi produk lain.
Gubernur Iqbal mengatakan selain memanfaatkan sapi afkir, pihaknya segera mengeluarkan cadangan beras pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terdampak banjir di Kota Mataram.
Dia menekankan bahwa penanganan jangka pendek harus difokuskan pada proses evakuasi, distribusi bantuan kebutuhan pokok, serta pelayanan medis.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat, jumlah masyarakat terdampak banjir sebanyak 7.676 kepala keluarga atau setara 30.681 jiwa. Mereka tersebar pada enam kecamatan di Kota Mataram.*
Baca juga: Pemkot Mataram buka dapur umum bagi warga terdampak banjir
Baca juga: Gubernur NTB meliburkan ASN untuk gotong royong pasca-banjir Mataram
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.