Gubernur Jateng ajak organisasi mahasiswa bantu pengentasan kemiskinan

1 month ago 5
Mereka sudah saya kasih tahu sahabat-sahabat akan mendapatkan porsi sebagai pendamping desa, karena dari 10 kabupaten/kota termiskin akan saya tunjuk desa miskin

Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi meminta kepada kader organisasi mahasiswa, seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), agar ikut melakukan pendampingan terhadap desa-desa yang yang menjadi sasaran pengentasan kemiskinan.

"Di seluruh cabang di kabupaten/kota wilayah Jateng, tempelkan sahabat/sahabati ke seluruh bupati dan wali kotanya. Mereka sudah saya kasih tahu sahabat-sahabat akan mendapatkan porsi sebagai pendamping desa, karena dari 10 kabupaten/kota termiskin akan saya tunjuk desa miskin," kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Semarang, Minggu.

Hal tersebut disampaikan Ahmad Luthfi saat menghadiri acara pelantikan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Tengah periode 2025-2027 di Wisma Perdamaian, Kota Semarang.

Ia berpesan agar seluruh kader PMII, terutama di Jateng, untuk ikut serta mengawal program pemerintah, khususnya dalam pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Gubernur Jateng: Potensi zakat besar untuk entaskan kemiskinan

Menurut dia, kader PMII Jateng mulai dari tingkat cabang, komisariat, hingga rayon, harus berkontribusi mendampingi desa miskin yang menjadi sasaran.

Ia mengatakan desa-desa termiskin akan diintervensi secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, salah satunya adalah organisasi massa dan mahasiswa.

Untuk itu mantan Kapolda Jateng itu dengan tegas meminta kesanggupan dari kader PMII Jateng. Dalam membangun Jateng, kata dia, butuh semangat kebersamaan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Anda orang pergerakan yang tidak boleh berhenti dan berjalan di tempat. Bergerak kemudian bersama-sama kita lakukan eksplorasi di Jateng," katanya.

Baca juga: Kolaborasi Kemensos-multipihak entaskan Kemiskinan Jateng

Ia menjelaskan persoalan kemiskinan menjadi tantangan yang harus diselesaikan bersama.

Saat ini, kata dia, kondisi kemiskinan di Jateng berada pada angka 9,48 persen, turun dari data September 2024 sebesar 9,58 persen, dan indikator kemiskinan yang paling utama adalah pendidikan, kesehatan, kebutuhan pokok, kemudian rumah layak huni.

Bantuan yang digelontorkan terkait beberapa indikator itu harus tepat sasaran, kata dia, dan mahasiswa yang memiliki energi lebih dan visi-misi yang jelas diminta ikut mengawasi dan melaporkan hasilnya untuk dievaluasi setiap tiga bulan sekali.

"Mahasiswa kami minta untuk ikut mengawasi. Dengan bersama-sama itu kita akan mampu menunjukkan bahwa Jawa Tengah bisa maju berkelanjutan. Kalau kolaborasi itu bisa dilakukan, maka itulah tangan terkepal maju ke muka," kata Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.

Baca juga: Wagub: Kemiskinan di Jateng turun jadi 9,48 persen

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |