Kabupaten Bogor (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan DLH telah menemukan pelanggaran prosedur operasional standar (SOP) dalam produksi di PT Indocement Tunggal Prakarsa yang diduga menjadi penyebab insiden "hujan semen" di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.
"Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah menurunkan tim untuk melakukan evaluasi dan pengecekan lapangan secara objektif setelah insiden tersebut," ujarnya melalui akun resmi media sosialnya, Minggu.
Dari pengecekan lapangan disampaikan bahwa ada SOP yang terlanggar dalam produksi di PT Indocement. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menindaklanjuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
Menurut dia, pemerintah daerah menyiapkan sejumlah opsi sanksi apabila pelanggaran terbukti serius. Bentuk sanksi yang dimungkinkan antara lain administratif, denda, hingga sanksi lain yang lebih berat.
Baca juga: Gubernur Jabar ancam beri sanksi ASN yang tidak taat bayar PKB
Ia meminta masyarakat agar tetap tenang, karena pemerintah akan hadir untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap berbagai persoalan lingkungan yang terjadi di Jawa Barat.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Kecamatan Citeureup langsung menangani dampak insiden yang berlangsung di Desa Citeureup pada Minggu (10/8). Camat Citeureup Edy Suwito Sutono Putro menjelaskan, kejadian terjadi sekitar pukul 15.00 WIB saat pabrik melakukan pembersihan dan pemeliharaan alat produksi.
“Saat mempersiapkan, ada sedikit error sehingga anginnya terbuang dan debu jatuh. Kejadiannya tidak berlangsung lama,” katanya.
Ia menambahkan, material semen yang terbawa angin tidak terlalu banyak dan dampaknya hanya dirasakan oleh warga di satu wilayah rukun warga (RW). Pemerintah kecamatan kemudian memfasilitasi mediasi antara pihak Indocement, desa, dan warga pada Senin (11/8) untuk menyelesaikan persoalan.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat instruksikan hapus tunggakan PBB
Selain itu, PT Indocement melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) menggelar layanan Puskesmas Keliling di Desa Citeureup sebagai bagian dari upaya memperluas akses kesehatan masyarakat. Kegiatan yang diikuti 150 warga meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pemberian vitamin, deteksi dini penyakit tidak menular, serta penyuluhan gizi seimbang dan pencegahan stunting.
Corporate Secretary Indocement Dani Handajani mengatakan program tersebut sejalan dengan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat desa mitra.
“Dengan adanya layanan ini, diharapkan angka penyakit yang dapat dicegah menurun, kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat meningkat, dan kualitas hidup warga desa mitra Indocement semakin baik.
Baca juga: Gubernur minta Kabupaten Bekasi kembalikan kejayaan Tarumanegara
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.