Warga Jakarta Timur dilatih olah hasil perikanan untuk perbaikan gizi

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) melatih warga setempat untuk mengolah hasil perikanan guna perbaikan gizi keluarga.

"Pelatihan olahan ikan hari jni untuk peningkatan gizi anak-anak kita ke depan. Sehingga warga memiliki keterampilan untuk mengolah ikan menjadi makanan yang enak dimakan, layak konsumsi, tidak berkurang nilai gizinya," kata Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Lingkungan Hidup, Pemkot Jaktim Fauzi dalam pembukaan pelatihan olahan perikanan di TC Klender Pertanian, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa.

Ia menjelaskan, pelatihan berlangsung selama dua hari mulai 6-7 Mei 2025 dengan total peserta sebanyak 100 orang yang dibagi menjadi dua kelompok setiap harinya.

Tema pelatihan adalah "Peningkatan Kreasi dan Inovasi Produk Hasil Perikanan yang Berdaya Saing dan Aman untuk Dikonsumsi".

Menurut Fauzi, anak-anak zaman sekarang sulit untuk mengonsumsi ikan secara langsung sehingga, orang tua memiliki peran untuk mengolah ikan menjadi berbagai menu makanan yang bergizi dan mudah dikonsumsi, terutama untuk balita.

Baca juga: Jaksel ingatkan warga agar hidup bersih dan makan makanan bergizi

Lalu, peserta juga diberikan edukasi pentingnya mengonsumsi ikan sebagai sumber protein hewani yang kaya nutrisi, seperti omega tiga yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Ikan juga merupakan makanan yang terjangkau dan mudah diolah, sehingga masyarakat dapat mengonsumsi ikan secara rutin untuk mencegah kekurangan gizi.

"Supaya mereka punya pemahaman, pengetahuan, bagaimana mengolah ikan supaya konsumsi terkait persoalan kepada anak-anak untuk konsumsi ikan, karena kalau tidak diolah dengan baik maka kurang suka. Jadi, ikan ini diolah jadi sesuatu yang berbeda. Ini menarik sehingga meningkatkan daya konsumsi ikan di masyarakat," jelas Fauzi.

Selain itu, peserta juga akan diberikan pemahaman terkait cara mengolah ikan dengan tekstur yang baik, bentuk yang unik, tanpa harus menghilangkan kandungan ikan.

"Anak-anak suka makanan lucu, ada tekstur dan warna, tapi tidak mengurangi nilai gizinya. Hari ini, mereka menerima materi itu. Jadi, biar anak tak jenuh hanya digoreng saja," kata Fauzi.

Baca juga: Wamensos ingatkan anak SD kurangi konsumsi makanan instan

Pihaknya juga memberikan bantuan kepada peserta seperti kompor dan perekat kemasan plastik untuk mendukung dan memotivasi peserta usai menerima pelatihan olahan ikan.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto mengatakan, peserta awalnya mendaftar diri terlebih dahulu ke kecamatan setempat.

Hari ini terdapat 50 peserta dari lima kecamatan yakni Duren Sawit, Jatinegara, Cakung, Matraman, dan Pulogadung. Lalu peserta diminta memperlihatkan KTP sebagai bukti warga Jakarta.

"Jadi, ada pelatihan yang diberikan secara teori dan juga langsung praktik. Ada pembuatan dimsum ikan, "bitterballen" dari udang dan samosa, tiga materi," kata Taufik.

Bitterballen adalah makanan ringan khas Belanda yang berbentuk bola kecil berisi ragout (semacam isian daging kental) yang kemudian dilapisi tepung roti dan digoreng hingga renyah.

Baca juga: Jakpus kampanyekan gerakan makan ikan di SDN Johar Baru 10 Pagi

Taufik berharap, para peserta yang ikut pelatihan setelah ini bisa melakukan pengolahan produk perikanan lebih baik, benar dan mengetahui baiknya kandungan ikan bagi keluarga.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |