Guberjur Jatim ajak umat Islam renungi makna Nuzulul Quran

2 hours ago 2

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak umat Islam menjadikan peringatan Nuzulul Quran sebagai momentum meningkatkan kualitas diri dan kuantitas ibadah.

"Nuzulul Quran adalah malam istimewa saat Allah SWT pertama kali mengutus Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Ini menjadi awal turunnya Al Quran sebagai kitab suci yang paling berpengaruh di dunia,” kata Gubernur Khofifah saat peringatan Nuzulul Quran 1446 Hijriah yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Minggu (16/3) malam.

Baca juga: KH Anwar Zahid berpesan kader PKB selalu ikhlas layani masyarakat

Menurut dia, turunnya Al Quran menandai dimulainya syariat Islam sebagai petunjuk hidup dan pembeda antara yang haq dan batil.

"Al Quran disebut Al Huda sebagai petunjuk, Al Furqan sebagai pembeda, Al Karim sebagai sesuatu yang suci, Al Hikmah sebagai sumber pelajaran, serta An Nur sebagai cahaya penerang. Dengan petunjuk ini, manusia dapat berjalan di jalan yang lebih terang,” ujarnya.

Khofifah juga menyoroti makna perintah pertama dalam Al Quran, yakni Iqra atau bacalah, yang memiliki arti lebih luas dari sekadar membaca teks, tetapi juga membaca diri sendiri, memahami lingkungan, serta menyadari kebesaran Allah SWT.

Ia mengajak umat Islam untuk memanfaatkan malam-malam Ramadhan, terutama Nuzulul Quran dan Lailatul Qadr, untuk bertaubat dan meningkatkan ibadah.

“Momen ini adalah kesempatan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga kita semua bisa memanfaatkan malam-malam istimewa ini dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Pemprov Jatim juga mengundi hadiah 15 paket umroh bagi wajib pajak kendaraan bermotor di Jawa Timur.

“Selamat kepada para wajib pajak yang mendapatkan hadiah umroh. Semoga ini menjadi motivasi untuk semakin taat membayar pajak demi pembangunan Jawa Timur,” kata Khofifah.

Baca juga: Kemenag gelar 350 ribu khataman Al Quran peringati Nuzulul Quran

Baca juga: Mengenal keistimewaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar, apa bedanya?

Sementara itu, pendakwah sekaligus musisi H Rhoma Irama yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan tausiyah tentang tahapan turunnya Al Quran.

“Al Quran adalah kitab suci yang mulia. Diturunkan dalam dua tahap, dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia dalam bentuk lengkap, kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur,” ujar Rhoma.

Ia menegaskan bahwa Al Quran adalah pedoman hidup yang memberikan bimbingan agar manusia selamat di dunia dan akhirat.

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |