Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Melki Laka Lena menilai film pendek berjudul Ru’Jara:The Journey Begins karya mahasiswa Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang bukti semakin berkembangnya kreativitas anak muda di NTT.
“Saya sangat bangga dengan capaian anak-anak NTT yang mampu menghasilkan karya berkualitas, bahkan diakui di tingkat nasional dan internasional," katanya di Kupang, Selasa.
Hal ini disampaikannya usai bertemu dengan Microfilms, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Audio Visual dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Nusa Cendana (Undana).
Melki mengatakan pemerintah NTT tentu akan mendukung dan siap memfasilitasi pemutaran film tersebut di NTT, untuk menunjukkan serta membuktikan dan menarik banyak anak muda agar bisa ikut berkreasi untuk hal-hal yang positif.
Baca juga: Film pendek "#KitaBerkebaya" upaya komunitas jaga ekosistem kebaya
Tidak hanya itu, Gubernur juga mengajak Microfilms untuk terlibat dalam berbagai proyek kesenian audio visual Pemerintah Provinsi NTT.
Salah satu di antaranya adalah rencana produksi film pahlawan nasional asal NTT, Riwu Ga, penyelenggaraan festival film NTT, dan pembuatan film berlatar NTT.
"Kita ajak juga anak-anak muda ini membuat film yang berkaitan dengan pahlawan nasional asal NTT," ujar dia.
Dia meminta Dinas Pariwisata NTT menyiapkan perjanjian kerja sama dengan Microfilms untuk rencana-rencana ke depan.
Dukungan ini diharapkan menjadi pintu bagi lahirnya lebih banyak karya kreatif anak muda NTT yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional, serta memperkuat identitas NTT sebagai daerah yang kaya akan budaya, bahasa, dan talenta kreatif.
Baca juga: Layar Indonesiana 2025 hadirkan ruang eksplorasi bagi pembuat film
Film pendek berdurasi kurang lebih 15 menit itu merupakan karya orisinal anak-anak NTT, dari penulis, pemeran, hingga sutradara dan produser.
Proses produksinya dilakukan sepenuhnya secara swadaya, hasil patungan antaranggota dan menggunakan peralatan pribadi. Uniknya, film ini menggunakan bahasa Sabu secara penuh dengan teks terjemahan , menonjolkan kekuatan lokal sekaligus menjadi media pelestarian bahasa daerah.
Film bergenre post-apocalyptic ini merupakan genre baru di perfilman NTT yang menghadirkan kisah fiksi tentang dunia pascakehancuran, dengan latar suasana Sabu hingga Kota Kupang dan sekitarnya yang digambarkan luluh lantak.
"Ru'Jara : The Journey Begins" telah mengikuti 16 festival film nasional dan 2 festival film internasional yakni CinemaSHORT Asian Short Film Competition 2025 dan SeaShorts 2025 di Singapura.
Film ini telah meraih 15 penghargaan. Film yang telah mendapat lisensi lulus sensor ini sudah ditayangkan di Jakarta, Jawa Timur, Lampung, dan Maluku.
Baca juga: Film mahasiswa UI raih penghargaan Sony Future Filmmaker Awards 2025
Baca juga: Film pendek bahasa Bugis kampanyekan tolak politik uang
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.