Jakarta (ANTARA) - Hujan yang turun tiada henti menyulap sejumlah kawasan di Sumatera menjadi lanskap yang porak-poranda. Sungai-sungai yang meluap menyeret lumpur, batu, hingga material kayu dari hulu, meninggalkan endapan tebal di desa-desa yang sebelumnya hidup oleh aktivitas warga.
Jalan kabupaten terputus, jembatan terseret arus, jaringan listrik dan telekomunikasi padam, sementara puluhan ribu warga harus mengungsi dengan hanya membawa sebagian kecil barang yang sempat diselamatkan.
Air menggenangi permukiman dan pusat kegiatan warga tanpa pandang bulu. Di sejumlah lokasi, jembatan tidak lagi dapat dilintasi setelah tergerus derasnya arus. Longsor di berbagai titik menghalangi jalur antardaerah hingga mobilitas warga terhenti dan distribusi bantuan berjalan tersendat.
Ribuan keluarga terpaksa meninggalkan rumah, sebagian kehilangan tempat tinggal, sebagian lain bertahan di lokasi yang sulit dijangkau kendaraan.
Dalam keadaan seperti itu, aktivitas pendidikan ikut terganggu. Banyak sekolah dasar dan menengah di area banjir terpaksa menghentikan pembelajaran karena ruang kelas tidak dapat digunakan. Perguruan tinggi di provinsi terdampak menghadapi situasi serupa: mahasiswa kesulitan mencapai kampus, praktikum tertunda, hingga penyesuaian kalender akademik yang harus dilakukan demi mengakomodasi sivitas akademika yang keluarganya ikut terdampak bencana.
Di beberapa daerah, jaringan internet dan listrik belum stabil sehingga perkuliahan daring pun tidak berjalan lancar. Kondisi ini menempatkan perguruan tinggi sebagai bagian dari komunitas yang ikut merasakan beban bencana, sekaligus memperlihatkan bahwa kampus tidak berada di luar lingkar persoalan masyarakat.
Selain kampus yang berada di wilayah bencana, sejumlah perguruan tinggi lain yang memiliki mahasiswa asal Sumatera turut melakukan penyesuaian internal. Banyak mahasiswa harus mendampingi keluarga di rumah masing-masing, sementara sebagian dosen menjalankan kerja lapangan untuk membantu proses pendampingan warga di lokasi bencana.
Baca juga: Kemdiktisaintek dorong pemulihan bencana Sumatera berbasis kampus
Baca juga: Unand kirim tim tanggap bencana ke lokasi terdampak bencana di Agam
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































