GIPI Bali genjot lima sektor wisata siasati pengurangan MICE

6 days ago 3
Wisata MICE terdampak tapi tidak perlu khawatir, karena Bali pasarnya internasional.

Denpasar (ANTARA) -

Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menggenjot lima sektor pariwisata untuk menyiasati pengurangan wisata pertemuan bisnis pameran dan konferensi atau MICE sebagai imbas efisiensi anggaran pemerintah.

“Wisata MICE terdampak tapi tidak perlu khawatir, karena Bali pasarnya internasional,” kata Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana di sela seminar Balinomics, di Denpasar, Selasa.

Ia menjelaskan lima sektor pariwisata yang dapat mengimbangi wisata bisnis Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) itu, yakni wisata kesehatan dan kebugaran.

Bali, ujar dia lagi, merupakan destinasi wisata yang lengkap termasuk mencakup kesehatan standar internasional yang saat ini sudah dibangun infrastruktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, di Sanur, Denpasar.

Kedua, wisata kuliner dan gastronomi yang menawarkan masakan khas dan memiliki cerita atau sejarah.

Ketiga, wisata budaya yang selama ini menjadi nadi dan pembeda pariwisata Pulau Dewata dengan destinasi wisata dalam dan luar negeri.

Keempat, yakni wisata alam dan ekowisata, misalnya potensi desa wisata yang tersebar di seluruh Bali.

Kelima, ujar dia, wisata film kreatif yang saat ini dikembangkan para pelaku industri perfilman.

Salah satu film Hollywood berlatar Bali yakni Eat, Pray and Love yang hingga kini masih menjadi promosi bagi pariwisata Pulau Dewata.

Kelima sektor wisata itu menjadi bagian diversifikasi produk wisata dengan tetap menonjolkan upaya berkelanjutan.

Meski begitu, pengembangan sektor wisata itu perlu didukung optimalisasi pemasaran digital yang masif hingga meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas.

Ketua GIPI Bali atau Bali Tourism Board (BTB) itu mengaku, wisata MICE memiliki nilai ekonomi yang tinggi, bahkan diperkirakan tujuh kali lipat dibandingkan wisata rekreasi atau leisure tersebut.

Namun, ujar dia pula, potensi pengembangan lima sektor wisata itu juga memiliki nilai ekonomi tinggi dengan rata-rata pengeluaran atau belanja wisatawan asing di Bali diperkirakan mencapai 1.500 dolar Amerika Serikat (AS).

“Belanja wisatawan mancanegara melebihi wisatawan domestik. Wisatawan setiap liburan di Bali mengeluarkan 1.500 dolar AS,” katanya lagi.

Wisata MICE di Bali, salah satunya banyak diselenggarakan oleh kementerian/lembaga negara Indonesia.

Namun, setelah adanya efisiensi anggaran pemerintah, penyelenggaraan wisata MICE di Bali ikut terdampak.

Baca juga: Asita Bali harapkan harga tiket pesawat turun untuk genjot pariwisata

Baca juga: Kemenpar berupaya menjadikan Bali sebagai pusat estetika dan kebugaran

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |