Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, memastikan tidak ada kerusakan akibat gempa magnitudo 2,4 yang mengguncang Cianjur, Jumat petang yang dirasakan cukup kencang di sejumlah kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur Asep Kusmanawijaya di Cianjur, Jumat, mengatakan petugas masih melakukan pendataan menyeluruh di sejumlah kecamatan seperti Cianjur, Cugenang, Cilaku dan Warungkondang yang merasakan getaran cukup kencang.
"Hasil pemantauan dan pendataan petugas di lapangan tidak ada kerusakan bangunan akibat gempa koordinat 6.83 LS dan 107.11 BT berlokasi di darat pada jarak kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur pada kedalaman 19 kilometer," katanya.
Namun akibat gempa yang cukup kencang dirasakan warga di sejumlah kecamatan, sempat membuat panik dan sebagian besar bertahan di luar rumah guna menghindari gempa susulan, selang beberapa belas menit warga baru berani masuk ke dalam rumah.
Pihaknya mengimbau warga tetap waspada dan tidak panik saat terjadi gempa, guna menghindari hal tidak diinginkan segera keluar rumah mencari lahan terbuka atau lapangan yang jauh dari bangunan.
Baca juga: Gempa Istanbul jadi pertanda gempa besar di masa depan
Kepala BMKG Jawa Barat Teguh Rahayu mengatakan berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif yang dirasakan warga di sejumlah kecamatan di Cianjur.
Hasil monitoring petugas BMKG di lapangan, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan, sehingga warga diminta tidak panik dan tetap waspada, dimana gempa sempat dirasakan di Kecamatan Cianjur, Cugenang, Warungkondang dan Cilaku dengan Skala Intensitas III MMI.
"Kami imbau masyarakat tidak panik dan tetap waspada jangan termakan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, warga dapat melihat informasi terkait gempa dan bencana alam lainnya di situs resmi BMKG," katanya.
Sementara sebagian besar warga di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, berhamburan keluar rumah karena merasakan gempa yang cukup kencang Jumat petang, bahkan mereka bertahan cukup lama di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan.
"Cukup kencang sampai pintu lemari berbunyi keras dan air di dalam galon berguncang, sehingga kami langsung lari ke luar rumah karena masih trauma dengan gempa beberapa tahun lalu," kata warga Desa Nagrak Gina Rohmawati.
Baca juga: BMKG tekankan pentingnya mengenali potensi dan ancaman gempa Sumbar
Baca juga: BNPB sebut 35 rumah rusak, dan satu luka ringan akibat gempa di Bogor
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025