Medan (ANTARA) - Gempa bumi tektonik dengan kekuatan Magnitudo 5,3 di Pantai Barat Daya Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, pada Senin pukul 10.09.39 WIB, akibat aktivitas deformasi batuan dalam lempeng.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun" kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono dalam keterangannya yang diterima di Medan, Senin.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,08° LU ; 98,82° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 59 Km arah Barat Daya Padang Sidempuan, Sumatera Utara pada kedalaman 110 km.
Baca juga: Dulu rusak parah, Masjid Al-Hidayah Kertasari menjadi tahan gempa
Gempa bumi itu dirasakan di Pinangsori dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu ), di Sibolga dengan skala intensitas II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca juga: Badan Geologi rekam 19 kali gempa vulkanik dangkal Gunung Lokon
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Baca juga: BNPB: Sumbar punya potensi bencana lengkap, gempa hingga gunung erupsi
Pewarta: Juraidi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025