Gempa dangkal guncang Kabupaten Malang, akibat aktivitas zona subduksi

5 hours ago 2
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal yang diakibatkan adanya aktivitas pada zona subduksi

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang menyebut gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,5 yang mengguncang wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, karena adanya aktivitas pada zona subduksi.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal yang diakibatkan adanya aktivitas pada zona subduksi," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang Ma'muri di Malang.

Ia mengatakan gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan terjadinya tsunami. "Iya, tidak berpotensi tsunami," tutur dia.

Berdasarkan hasil analisa dari BMKG, episenter gempa bumi Magnitudo 4,5 terletak pada koordinat 8.81° LS: 112.50° BT atau tepatnya 75 kilometer arah barat daya Kabupaten Malang di kedalaman 39 kilo meter.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,3 guncang Malang

"Selain wilayah Kabupaten Malang, gempa juga terus di wilayah Lumajang dan Blitar II Modified Mercalli Intensty (MMI). Getaran dirasakan sedikit orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujarnya.

Ma'muri menyatakan sampai saat ini masih belum ada laporan yang menyatakan dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

"Belum ada laporan soal kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ucap dia.

Selain itu, pihaknya juga terus memantau perkembangan terkini pasca-peristiwa tersebut, hasilnya adalah masih belum ditemukan adanya potensi terjadinya gempa susulan.

"Hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa bumi susulan," kata Ma'muri.

Baca juga: Gunung Marapi erupsi Minggu pagi, dentuman letusan keras

BMKG Stasiun Geofisika Malang mengimbau kepada seluruh masyarakat tetap waspada dengan mengecek kondisi bangunan tempat tinggalnya setelah adanya gempa tersebut.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Kerusakan akibat getaran gempa membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

Tak hanya itu Ma'muri meminta masyarakat tidak terpengaruh informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ucap dia.

Baca juga: BMKG: Gempa Toli-Toli terjadi oleh aktivitas subduksi Lempeng Sulawesi

Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |