Gelombang 4 meter berpotensi di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias

2 months ago 22

Medan (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gelombang setinggi 4 Meter masih berpotensi terjadi di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, Sumatera Utara.

"Kondisi gelombang tinggi tersebut berpotensi terjadi dari tanggal 11 hingga 13 Juli 2025 pada pagi hari," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Rizky Pratama di Medan, Kamis.

Selain di Samudera Hindia barat Kepulauan Nias yang dapat mencapai 4 meter, gelombang setinggi 2,5 meter juga berpotensi terjadi perairan barat Kepulauan Nias, perairan Kepulauan Batu, perairan barat Sumatera Utara, perairan barat Kepulauan Batu dan perairan timur Kepulauan Nias.

Terkait potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut, kepada nelayan dan pemangku kepentingan lainnya diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan karena kondisi tersebut dapat mengganggu pelayaran.

Baca juga: Peringatan dini BMKG: Waspada potensi bencana hidrometeorologi di Bali

Baca juga: BMKG: Waspadai cuaca ekstrem di wilayah Maluku Utara hari ini

Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan hingga barat daya dengan kecepatan berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan angin 8-25 Knot.

Jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, hal itu berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan.

Sementara itu, jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang.

"Jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter, berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal feri," ujarnya.*

Baca juga: BBMKG terbitkan peringatan dini gelombang hingga enam meter di selatan Bali

Baca juga: BMKG ungkap hasil analisa pemicu banjir di Mataram

Pewarta: Juraidi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |