Jakarta (ANTARA) - Coco Gauff menunjukkan semangat juangnya saat mengalahkan Donna Vekic 7-6(5), 6-2 pada babak kedua US Open di Stadion Arthur Ashe, New York, AS, Kamis malam (28/8) waktu setempat atau Jumat WIB.
Dalam pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 39 menit itu, mantan juara US Open tersebut harus berjuang keras untuk menemukan permainan tenis terbaiknya, terutama di set pembuka yang menegangkan.
"Saya hanya berusaha meyakinkan diri sendiri untuk bernapas,” kata Gauff setelah pertandingan, seperti disiarkan ATP.
"Sejujurnya, saya tidak ingat banyak bagian akhir set pertama, tetapi sungguh menakjubkan saya bisa keluar dari set itu."
"Tetapi setelah saya bisa mengatur ulang diri, saya pergi ke kamar mandi dan membasuh wajah saya dengan air. Setelah itu, saya merasa jauh lebih baik di sini," ujar juara US Open 2023 itu.
Meskipun melakukan tujuh kesalahan ganda dan servisnya dipatahkan empat kali pada set pertama, Gauff mematahkan servis Vekic dua kali saat petenis Kroasia itu melakukan servis untuk memastikan kemenangan, yang memaksa tiebreak.
Baca juga: Zverev atur pertemuan dengan Felix pada babak ketiga US Open
Setelah kesalahan ganda ketujuhnya -- yang terjadi pada poin pembuka tiebreak -- Gauff berhasil menenangkan diri untuk mengamankan set tersebut.
Perubahan sikapnya terlihat jelas ketika ia kembali ke lapangan setelah break. Setelah kesulitan dengan servisnya sepanjang set pertama, ia mengurangi kesalahan ganda dan tidak sekali pun servisnya dipatahkan pada set kedua.
Beberapa saat setelah memastikan kemenangan, Gauff meneteskan air mata, berterima kasih kepada penonton atas dukungan, dan mengungkapkan sumber inspirasi yang mengejutkan di balik ketangguhannya di set kedua, yaitu atlet senam artistik AS Simone Biles.
"Saya melihatnya, dan sejujurnya, saya tidak tahu apakah dia masih di atas sana, tetapi dia membantu saya meraih kemenangan," kata Gauff dalam wawancara di lapangan.
Baca juga: Swiatek harus lewati tiga set untuk melaju ke babak ketiga US Open
"Saya hanya berpikir, jika dia bisa melompat di balok keseimbangan setinggi enam inci dan melakukannya dengan segala tekanan di dunia, maka saya bisa memukul bola di lapangan 75 meter ini. Saya tidak tahu seberapa besar lapangan ini."
"Tapi saya melihatnya di akhir babak kedua diwawancarai oleh ESPN, dan itu membuat saya sedikit tenang hanya dengan mengetahui kisahnya dengan semua hal yang dia alami secara mental. Dia benar-benar inspirasi, dan kehadirannya benar-benar membantu saya hari ini," ujar petenis berusia 21 tahun itu.
Dengan kemenangan itu, Gauff meraih kemenangan Grand Slam ke-73. Sejak tahun 2000, hanya Maria Sharapova yang mencatat lebih banyak kemenangan Grand Slam tunggal putri sebelum berusia 22 tahun, yakni 85 kemenangan.
Ia akan memiliki kesempatan untuk meraih kemenangan ke-74 di babak ketiga saat ia berhadapan dengan Magdalena Frech,
yang telah ia kalahkan di kedua pertemuan mereka sebelumnya tanpa kehilangan satu set pun.
Baca juga: Sinner atasi Poyrin untuk capai babak ketiga US Open
Baca juga: Aldila Sutjiadi kandas pada babak pertama US Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
