Gaikindo optimis penjualan kendaraan baru meningkat di Kuartal I 2025

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan optimis penjualan kendaraan baru meningkat di Kuartal I 2025 meskipun kondisi ekonomi global dan domestik tidak sepenuhnya stabil.

"Meskipun dihadapkan dengan defisit dan daya beli masyarakat yang masih terbilang berat, sejumlah data positif memberikan harapan baru bagi industri ini," kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara di Jakarta, Senin.

Kukuh menyampaikan, sektor penjualan kendaraan bermotor di Indonesia menunjukkan tanda-tanda optimisme yang menggembirakan.

Pada bulan Februari 2025, Gaikindo mencatat adanya peningkatan signifikan dalam penjualan kendaraan baru.

Jika pada Januari 2025 penjualan hanya mencatatkan angka sekitar 61 ribu unit, di bulan Februari angka ini melonjak menjadi lebih dari 70 ribu unit.

Selain itu, ekspor kendaraan Indonesia juga menunjukkan hasil positif dengan kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan dengan bulan Januari 2025 dan perbaikan dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.

Baca juga: Gaikindo: Indonesia harus manfaatkan peluang yang ada di pasar ASEAN

Ia mengungkapkan, salah satu faktor yang mendasari optimisme ini adalah penentuan tanggal Lebaran yang jatuh di akhir Maret dan awal April 2025.

Menurut dia, hal ini memberikan keuntungan bagi sektor kendaraan bermotor, karena jumlah hari kerja di bulan Maret yang relatif panjang sehingga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan pembelian sebelum libur panjang.

"Ini memberikan semacam blessing in disguise. Karena jumlah hari kerja yang terpotong di bulan Maret itu relatif sedikit. Jadi ini memberi kesempatan kalau memang masyarakat punya daya beli, mereka masih bisa belanja," ujarnya.

Selain itu, insentif pajak kendaraan yang masih berlaku hingga April 2025 turut menjadi pendorong semangat masyarakat untuk berbelanja.

Insentif ini diharapkan dapat memberi angin segar bagi pasar otomotif, yang masih berusaha bangkit dari penurunan daya beli sejak tahun lalu.

Lebih lanjut Kukuh mengatakan, optimisme lain juga datang dari kebijakan pemerintah yang mulai memberikan insentif untuk kendaraan hybrid dengan potongan pajak sebesar 3 persen sejak Januari 2025.

Baca juga: Pasar otomotif masih menjanjikan, kebijakan multisektoral jadi penentu

Langkah ini diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya kendaraan ramah lingkungan sekaligus meningkatkan penjualan kendaraan dengan teknologi hybrid.

Tidak hanya faktor domestik, tetapi juga perkembangan pasar ekspor menjadi pendorong optimisme.

Menurut data terbaru, Filipina menjadi tujuan ekspor kendaraan terbesar Indonesia, terutama untuk kendaraan komersial.

Selain itu, pasar kendaraan MPV dan 7-seater di Amerika Latin seperti Meksiko menunjukkan permintaan yang tinggi.

Namun, kata dia, untuk mencapai potensi ini dibutuhkan kerja sama yang erat antara pabrikan, pemerintah, dan sektor terkait.

Dengan berbagai faktor pendukung ini, Gaikindo optimistis untuk Kuartal II 2025 tetap tinggi.

Harapannya, sektor otomotif Indonesia akan terus berkembang dengan adanya dukungan kebijakan pemerintah, insentif pajak, serta peningkatan daya beli masyarakat.

Ia menambahkan, semangat untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik tetap menguat, terutama dengan agenda besar seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang akan digelar pada bulan Juli mendatang.

"Pabrikan Indonesia harus mampu memproduksi kendaraan yang kompetitif, pemerintah harus memfasilitasi ekspor, dan kita semua harus bekerja bersama untuk mencapai tujuan ini," katanya.

Baca juga: Insentif pajak Opsen jadi pemicu kenaikan penjualan kendaraan

Baca juga: Gaikindo optimis industri otomotif tetap tumbuh di 2025

Baca juga: Hingga Februari RI jual 134.000 mobil, 5 teratas diisi pabrikan Jepang

Pewarta:
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |