Mataram (ANTARA) - Tim Penggerak PKK Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengatakan, Forum Generasi Berencana (GenRe) di Mataram memiliki peran penting dalam membantu mengidentifikasi dan intervensi kasus stunting di kota ini.
"Forum GenRe, juga berdampingan dengan kami di PKK membantu kader posyandu serta mengidentifikasi dan intervensi keluarga berisiko stunting," kata Ketua TP PKK Kota Mataram Kinnastri Mohan Roliskana di Mataram, Jumat.
Forum GenRe, katanya, merupakan wadah bagi remaja berusia 10-24 tahun dan terlibat aktif dalam edukasi pencegahan stunting, seperti penyuluhan gizi dan kesehatan remaja, khususnya anemia pada remaja putri melalui program minum tablet tambah darah (TTD) dan gerakan mengonsumsi makanan bergizi.
Forum tersebut juga berperan sebagai fasilitator yang mengedukasi teman sebaya dan masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat, menjauhi pernikahan dini, serta mendukung program Pemerintah Kota Mataram untuk mencapai target stunting 5 persen pada 2025.
Baca juga: Angka stunting di Singkawang Kalbar mengalami penurunan
Melalui Forum GenRe, lanjutnya, para remaja bisa teredukasi dengan baik, dan bisa melanjutkan secara berjenjang untuk edukasi kepada teman sebaya.
"Biasanya kalau informasi disampaikan kepada teman sebaya akan lebih cepat dan mudah diterima. Karena itu, Forum GenRe, efektif melakukan pencegahan stunting dari hulu terutama pernikahan dini," katanya.
Ia mengatakan, salah satu langkah untuk mencegah munculnya kasus stunting baru di Kota Mataram melalui pernikahan dini, sehingga kasus tersebut harus bisa dikurangi dan hindari.
"Kami tidak menutup mata, kalau di Mataram masih ada pernikahan dini. Tapi untuk data resmi belum kami dapat," katanya.
Baca juga: Mendukbangga soroti pentingnya kualitas intervensi Program Genting
Karena itulah, lanjut dia, keberadaan Forum GenRe ini sangat penting untuk membekali remaja dengan pengetahuan dan keterampilan seputar kesehatan reproduksi, pendidikan, karier, dan perencanaan kehidupan berkeluarga.
"Generasi sehat secara fisik, mental, dan spiritual, lahir dari keluarga yang harmonis dan ideal," katanya.
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, mencatat berdasarkan e-PPGBM (elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat) terakhir bulan Juni, angka stunting di Kota Mataram sebesar 6,7 persen atau 1.514 kasus.
Angka kasus stunting di Kota Mataram sebesar 6,7 persen itu, sudah mengalami penurunan dari angka sebelumnya 7,6 persen atau sekitar 1.900 kasus balita stunting.
Sementara pada 2025, kasus stunting di Kota Mataram ditargetkan turun menjadi 5 persen.
Baca juga: Cegah stunting, Pemkot Jaktim ajak puskesmas dan PKK pantau gizi anak
Pewarta: Nirkomala
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































