Manado (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus memastikan semua peserta mendapatkan manfaat serta akses layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara, tanpa memandang segmen kepesertaan.
"Saat saya sakit, saya tidak ragu menggunakan BPJS Kesehatan dan langsung berobat ke puskesmas. Kesehatan itu penting, tidak bisa ditunda. Saya bersyukur terdaftar di Program JKN hingga saat ini," kata Finawati warga Desa Bubung, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Luwuk, Kamis.
Program ini menjadi salah satu wujud nyata upaya pemerintah dalam memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik dari kalangan mampu maupun kurang mampu.
Fina, begitu namanya biasa disapa, terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan iuran yang dibiayai pemerintah. Fina merasakan betul manfaat program JKN.
Fina bercerita bahwa ia dapat mengakses pelayanan kesehatan secara gratis, baik di puskesmas maupun rumah sakit, tanpa perlu khawatir akan biaya pengobatan yang seringkali menjadi beban berat bagi sebagian masyarakat.
Baca juga: BPJS Kesehatan perkuat keaktifan peserta dan kolektibilitas iuran JKN
Bagi Fina, program JKN tidak hanya memberikan rasa aman secara finansial tetapi juga menjadi solusi praktis ketika membutuhkan layanan kesehatan.
Fina kerap menggunakan kartu kepesertaan JKN-nya untuk berobat saat mengalami penyakit ringan, seperti demam atau flu yang tak kunjung membaik.
Meski belum pernah menghadapi kondisi darurat, dia merasa tenang karena terdaftar di program yang iurannya ditanggung pemerintah.
Dia juga mengakui bahwa kemudahan akses layanan kesehatan ini membuatnya lebih peduli terhadap kesehatannya sendiri.
Selain pengalaman pribadi, Fina juga menceritakan bagaimana Program JKN membantu keluarganya, khususnya saat ibunya menderita stroke pada tahun 2019 yang menyebabkan kelumpuhan di sebagian tubuh sebelah kiri.
Baca juga: BPJS Kesehatan usul pemutihan tunggakan peserta PBPU yang telah wafat
Menurut Fina, pengobatan ibunya yang cukup lama dan intensif tidak akan mudah ditanggung keluarganya jika harus membayar secara mandiri.
"Ibu saya sangat terbantu saat terkena stroke. Pengobatan sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan, jadi kami tidak perlu mengeluarkan biaya pribadi yang pastinya cukup besar jika harus bayar sendiri. Mulai dari rawat inap, terapi, hingga kontrol rutin, semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan," tutur Fina.
Dia mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Banggai selama ibunya menjalani perawatan.
Menurut dia, meskipun terdaftar sebagai peserta PBI, ibunya tetap mendapatkan pelayanan yang optimal tanpa perbedaan perlakuan dibandingkan pasien lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa prinsip kesetaraan dalam pelayanan kesehatan benar-benar diterapkan di fasilitas kesehatan tersebut.
Baca juga: Ini beda JKN, BPJS Kesehatan, dan KIS
"Waktu itu bertepatan dengan lebaran, ibu dirawat hampir dua bulan di rumah sakit. Setelah pulang, beliau rutin kontrol. Selama pengobatan, pelayanannya sangat baik, cepat, dan yang terpenting, kami tidak dibeda-bedakan sebagai peserta JKN. Semua berjalan lancar tanpa hambatan," jelas Fina.
Selain itu, Fina juga menyoroti pentingnya Program JKN dalam meringankan beban masyarakat, khususnya mereka yang berada di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan ekonomi.
Program ini memberikan jaminan bahwa siapa pun dapat memperoleh layanan kesehatan yang layak tanpa harus terbebani biaya yang mahal.
"Banyak keluarga di desa kami yang merasakan manfaat seperti saya. Tidak perlu takut ke rumah sakit karena BPJS Kesehatan sudah menanggung biayanya. Ini membuat masyarakat lebih berani untuk memeriksakan kesehatannya tanpa harus menunggu sakit parah dulu," kata Fina menambahkan.
Melihat manfaat besar yang dirasakan, Fina berharap BPJS Kesehatan terus meningkatkan kualitas layanan yang sudah baik ini sambil berharap agar pelayanan di fasilitas kesehatan semakin cepat, efisien, dan ramah, sehingga semua peserta merasa nyaman saat berobat.
Baca juga: Pasang gigi palsu bisa pakai BPJS Kesehatan, simak syarat dan caranya
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah membantu membayar iuran BPJS Kesehatannya.
"Harapan saya, BPJS Kesehatan bisa terus meningkatkan pelayanannya, meskipun saat ini sudah sangat baik. Terima kasih juga kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah daerah yang telah membiayai iuran kami sebagai masyarakat kurang mampu. Semoga program ini terus berjalan dan semakin banyak masyarakat yang bisa merasakannya," sebut Fina.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Luwuk, Fadliana, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN.
Ia menegaskan bahwa testimoni seperti yang disampaikan oleh Fina menjadi bukti nyata bahwa program JKN telah hadir sebagai solusi konkret dalam menjawab kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.
"Kami di BPJS Kesehatan Cabang Luwuk terus berkomitmen untuk memastikan setiap peserta, termasuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), mendapatkan layanan yang mudah, cepat, dan setara. Pengalaman Fina dan keluarganya mencerminkan bagaimana Program JKN benar-benar membantu masyarakat, tidak hanya dari sisi akses, tetapi juga dalam menjaga keberlangsungan hidup dan kesehatan mereka," ujar Fadliana.
Baca juga: Cara atasi kartu BPJS Kesehatan hilang dan tidak terdaftar di Aplikasi
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan Program JKN tidak lepas dari sinergi antara BPJS Kesehatan, pemerintah daerah, dan fasilitas kesehatan yang terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi seluruh peserta.
"Ke depan, kami akan terus memperkuat koordinasi dengan seluruh mitra kerja dan meningkatkan kualitas layanan, agar manfaat program ini dapat dirasakan lebih luas lagi, khususnya di wilayah-wilayah yang masih memiliki tantangan geografis dan keterbatasan akses,” tutup Fadliana.
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025