Jakarta (ANTARA) - Festival Marunda menjadi ruang kreativitas dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat bagi warga Rusun (rumah susun) Marunda Kecamatan Cilincing Jakarta Utara yang akan dilaksanakan pada 26-27 Juli 2025.
"Festival tahun ini berbeda dengan tahun lalu yang fokus pada seni, budaya dan destinasi wisata Marunda. Tahun ini, kami fokus pengembangan sumber daya manusia Rusun Marunda," kata Kepala UP III Rusun Marunda Burhanudin di Jakarta, Selasa.
Dalam pelaksanaan Festival Marunda itu akan difokuskan pada penguatan SDM, bakat dan kreativitas serta peningkatan ekonomi masyarakat Rusun Marunda.
Baca juga: Menteri Arifah gandeng Pemprov DKI inisiasi RBI di Rusun Marunda
"Kami tetap akan melibatkan potensi pemberdayaan masyarakat, yaitu rumah produksi mangrove, rumah kreatif dan tentunya menampilkan pula batik Marunda dan Batik Maliha dalam kegiatan ini," ujarnya.
Dalam kegiatan itu juga akan meresmikan dan menandatangani ruang bersama Indonesia sebagai proyek percontohan atau pilot proyek nasional oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak.
"Kalau program ini berhasil, maka akan diterapkan dan ditularkan ke seluruh daerah di Indonesia," kata Burhanudin.
Pada Sabtu (26/7) nanti, pihaknya akan menggelar beragam perlombaan yang menampilkan potensi Marunda, serta ada kegiatan Rusun Tawa berupa acara "stand up comedy" dan juga Mak-Mak Nyablak dengan logat Betawi yang bertema sejarah Marunda.
Baca juga: Pramono tanam mangrove di Rusun Marunda untuk tambah ruang hijau
Lalu, pada Minggu (27/7) akan ada penanaman 500 batang bibit mangrove dan 500 penari untuk mendapatkan pencatatan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan menampilkan Tari Raja Udang dari Jakarta Utara.
"Kegiatan kami ini bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN), Hari Mangove dan persiapan HUT ke-500 Kota Jakarta, sehingga mengejar rekor MURI dalam kegiatan ini," ujarnya.
Melalui kegiatan itu, kata dia, merupakan salah satu upaya dalam menyukseskan generasi emas 2045 dan warga Rusun Marunda ingin berperan dalam menyiapkan generasi muda yang mampu bersaing secara regional maupun global.
Pihaknya juga bekerja sama dengan salah satu yayasan melalui pelatihan bahasa Inggris, melukis dan digitalisasi di kawasan Rusun Marunda, sehingga kualitas SDM dapat meningkat.
Kemudian ada pelatihan futsal bagi putri warga rusun yang bertujuan untuk memperbanyak atlet futsal putri nantinya.
Selain itu untuk pengembangan ekonomi, pihaknya telah melakukan kegiatan Green House atau "Urban Farming" yang berhasil panen seminggu 3 kali panen dan dijual di pasar modern
Baca juga: Menteri Arifah targetkan Rusun Marunda pilot project RBI di Jakarta
"Kurang lebih 750 kilogram sayuran yang berhasil kami panen," ucapnya.
Ke depan pihaknya ingin mengembangkan tanaman buah yang akan ditanam, sehingga menghasilkan produk yang bisa dijual nantinya.
"Ini dilakukan sebagai langkah menghadapi tantangan di kawasan rusun mulai dari aksi kriminal, penyalahgunaan narkoba hingga aksi premanisme. Kami tidak ingin anak muda rusun hanya fokus di sini tapi dapat berkembang ke luar dan mampu bersaing," kata Burhanudin.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.