Estonia ajak Indonesia berkolaborasi dalam layanan digital

2 weeks ago 15

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Baltik Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Adriana Sri Lestari mengatakan bahwa Estonia siap untuk saling berkolaborasi dengan negara-negara di luar Estonia, seperti Indonesia, terutama dalam bidang teknologi informasi.

Dalam wawancara singkatnya di Jakarta, Selasa, Adriana mengatakan bahwa kekuatan utama Estonia ada dalam bidang teknologi informasi, keamanan siber dan e-residents, dan bahwa Estonia akan dapat banyak membantu Indonesia dalam hal e-services.

“Mudah-mudahan Indonesia bisa banyak belajar di bidang IT-nya ini, sehingga bisa teraplikasi di Indonesia,” ujar Adriana yang juga aktif sebagai Konsul Kehormatan Estonia untuk Jakarta.

Sistem e-residents yang dimiliki Estonia memungkinkan perusahaan yang berbasis di Uni Eropa (EU) mendaftarkan perusahaannya beroperasi secara daring dan mengelolanya dari jarak jauh serta dapat mengakses berbagai layanan elektronik publik dan swasta Estonia dengan aman.

Selain itu, sistem e-residents juga dapat memudahkan pergerakan barang dan jasa, penandatanganan kontrak dan dokumen lain secara digital dan terenkripsi dengan aman, serta menjadi bagian dari kerangka regulasi dan keuangan Eropa.

Adriana juga menjelaskan, Indonesia dan Estonia sudah saling bekerja sama dalam bidang pendidikan, seperti kerja sama antara Universitas Airlangga dengan University of Tartu sejak 2021, dan kerja sama antara Universitas Trisakti dan Tallinn University of Technology sejak 2023.

“Pendidikan di antara lain, yaitu dengan Trisakti dan Unair di Surabaya. Ada pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa dan nanti akan datang juga dengan LPDP. Semoga bisa mengembangkan anak-anak bisa belajar ke Estonia,” kata Adriana.

Sebelumnya, KADIN Indonesia dan KADIN Estonia menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dalam Forum Bisnis CEO Indonesia-Estonia di Jakarta pada Selasa.

Forum bisnis tersebut dihadiri oleh delegasi bisnis Estonia seperti Cybernetica, 5.0 Robotics dan Dipperfox.​​​​​​​

Cybernetica dikenal dengan solusi keamanan siber dan tata kelola digital untuk sektor publik, di mana teknologi perusahaan itu telah diekspor ke AS, Jepang, Uni Emirat Arab, Ukraina dan Malaysia, serta telah bermitra dengan NATO, Komisi Eropa, DARPA dan ENISA.​​​​​​​

DARPA adalah singkatan dari Defense Advanced Research Projects Agency, sebuah badan penelitian dan pengembangan independen di bawah Departemen Pertahanan AS, dan ENISA adalah badan Uni Eropa yang didedikasikan untuk meningkatkan keamanan siber di Eropa.

Sedangkan 5.0 Robotics berfokus pada teknologi manufaktur canggih untuk pelaku usaha kecil dan menengah, dan Dipperfox memproduksi mesin pencabut tunggul pohon yang ramah lingkungan untuk kegiatan kehutanan.

Baca juga: Estonia ingin punya hubungan yang sangat baik dan praktis dengan RI

Baca juga: RI, Estonia diskusikan kerja sama terkait keamanan siber

Baca juga: Estonia-Indonesia CEO Business Forum dorong inovasi dunia usaha

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |