Elon Musk tegaskan dirinya tidak tertarik membeli TikTok

20 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Pebisnis Elon Musk menegaskan bahwa dirinya tidak tertarik untuk membeli TikTok dalam sebuah wawancara pada ajang WELT Economic Summit baru-baru ini.

Pernyataan ini disampaikan setelah Presiden Amerika Serikat Doland Trump menunda penerapan undang-undang yang mewajibkan perusahaan induk TikTok yakni ByteDance untuk menjual platform media sosial tersebut dengan ancaman pemblokiran di Amerika Serikat.

Dilansir dari Tech Crunch pada Minggu, pemerintah China dilaporkan terbuka untuk menjual TikTok kepada Elon Musk, yang merupakan salah satu sekutu terpenting Trump.

Baca juga: Dana kekayaan AS disiapkan untuk bisa beli TikTok

Trump menyebutkan bahwa dirinya berharap Elon atau chairman Oracle Larry Ellison untuk mengakuisisi TikTok. Dia juga menandatangani perintah eksekutif untuk membentuk sebuah badan pendanaan untuk membeli saham dari aplikasi itu.

Tetapi, Elon mengklaim bahwa dirinya tidak tertarik dan dengan tegas menyatakan dia belum mengajukan tawaran untuk membeli TikTok.

"Saya tidak punya rencana apa yang akan saya lakukan jika saya memiliki TikTok. Saya kira saya akan melihat algoritma dan mencoba memutuskan: Seberapa membantu atau berguna algoritma ini? Apa yang dapat kita lakukan untuk membuat algoritma ini menjadi lebih produktif dan pada akhirnya bermanfaat bagi umat manusia?" katanya.

Baca juga: Trump sebut Microsoft berminat membeli TikTok

Dia menambahkan bahwa dia tidak menggunakan TikTok secara pribadi dan "tidak begitu akrab dengannya". Dia bahkan menyebutkan akuisisi Twitter (sekarang X) sebagai anomali dalam karirnya.

"Saya biasanya membangun perusahaan dari awal," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif pada Senin (3/2) untuk membuat dana kekayaan negara AS yang baru dan menyarankan agar dana tersebut dapat digunakan untuk membeli TikTok.

Baca juga: Gedung Putih bahas operasional global TikTok ke Oracle dan investor AS

Dana tersebut diharapkan akan dibuat dalam 12 bulan ke depan oleh Departemen Keuangan dan Perdagangan AS, meskipun belum jelas bagaimana caranya.

Langkah ini menjadi langkah kelanjutan dari keputusan pemerintah AS yang pada pertengahan Januari 2025 sempat memutus akses aplikasi TikTok.

Namun setelah Pemerintahan resmi dipimpin oleh Donald Trump, dengan segera Presiden AS itu menandatangani perintah eksekutif untuk menunda batas waktu larangan TikTok selama 75 hari.

Baca juga: TikTok diduga blokir kata "Free Palestine" di kolom komentar

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |