Semarang (ANTARA) - Direktur RSUD dr Loekmonohadi Kudus, dr Abdul Hakam, menyebut ekstrak daun pegagan sebagai suplemen dalam terapi pendamping pengobatan Tibercolusis (TB) mampu melindungi fungsi hati risiko kerusakan akibat obat yang dikonsumsi pasien.
"Ekstrak daun pegagan berhasil mengurangi risiko hepatotoksisitas akibat obat anti-TB terhadap pasien remaja," kata Abdul Hakam di Semarang, Selasa.
Hal tersebut, menurut dia, diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya dalam dIsertasi program doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Baca juga: Menkes sebut pakai cara-cara kreatif pastikan kepatuhan pengobatan TB
Ia menuturkan penelitian dilakukan terhadap 84 pasien TB dengan rentang usai 10 hingga 18 tahun yang dirawat di RSUD Kudus.
Hasil penelitian ekstrak daun pegagan sebagai suplemen pendamping dalam proses pengobatan TB, selain meningkatkan fungsi hati, juga menurunkan biomarker inflamasi serta meningkatkan status gizi pasien.
"Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak daun pegagan dapat menjadi terapi adjuvan yang aman dan efektif untuk pengobatan TB pada remaja," katanya.
Baca juga: Kebutuhan anggaran penanggulangan TB tahun 2025 sebesar Rp2,4 triliun
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan potensi tanaman obat tradisional Indonesia dalam mendorong pengobatan integratif yang menggabungkan terapi modern dengan kearifan lokal.
"Penelitian ini menjadi langkah awal pengembangan pengobatan TB yang lebih holistik, menggabungkan kekuatan pengobatan modern dengan kearifan tradisional," imbuh Abdul Hakam.
Meski hasil penelitian menunjukkan manfaat positif, ia tetap mengimbau kepada masyarakat agar jangan sembarangan menggunakan ekstrak daun pegagan tanpa supervisi medis.
Ia menegaskan penggunaan obat herbal dalam pengobatan TB hanya sebagai pendamping, bukan pengganti.
"Pengobatan TB harus tetap mengikuti protokol standar dengan pengawasan dokter," kata dia.
Baca juga: Pemkot Surabaya terapkan sanksi pasien TB mangkir pengobatan
Baca juga: Pengobatan tuberkulosis pada anak harus dijalani sampai tuntas
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.