Jakarta (ANTARA) - Terdapat berbagai peristiwa bidang ekonomi yang terjadi pada Minggu (16/3/2025) yang masih hangat dan relevan untuk disimak kembali pada Senin pagi ini.
Beberapa di antaranya adalah mulai dari tunjangan profesi guru pendidikan agama Islam (PAI) yang dipastikan cair sebelum Hari Raya Idul Fitri, hingga pemberian sanksi terhadap para distributor atau pengecer yang melanggar aturan tata kelola minyak goreng rakyat (MGR) atau Minyakita.
Berikut sajian rangkuman berita pilihan yang dapat disimak kembali hari ini.
1. Tunjangan profesi 120.067 guru dan pengawas PAI cair sebelum lebaran
Kementerian Agama mengumumkan tunjangan profesi bagi 120.067 guru dan pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah akan dicairkan sebelum Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi.
2. KAI angkut 110.558 ton hasil perkebunan dukung ketahanan pangan
PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus mendukung ketahanan pangan nasional dengan mengangkut 110.558 ton hasil perkebunan periode Januari-Februari 2025, sebagai bagian dari komitmennya dalam meningkatkan angkutan komoditas strategis.
3. Tol Palembang-Betung beroperasi fungsional mulai H-7 Lebaran 2025
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyebutkan ruas jalan tol Palembang-Betung Seksi 2 Gerbang Tol Rengas/Musi Landas-Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin beroperasi fungsional mulai H-7 Lebaran 2025.
4. Memahami arah investasi bitcoin dan kripto di Indonesia
Pasar mata uang kripto kembali menjadi pusat perhatian seiring masuknya modal besar dari investor institusional global, termasuk BlackRock.
Pola ini mengingatkan pada lonjakan saham-saham teknologi seperti Nvidia, Microsoft dan Meta sebelum akhirnya beralih ke Bitcoin dan aset digital lainnya.
5. Kemendag beri sanksi kepada 66 distributor dan pengecer Minyakita
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Ditjen PKTN) memberikan sanksi kepada 66 pelaku usaha di tingkat distributor dan pengecer karena melanggar aturan tata kelola minyak goreng rakyat (MGR) atau Minyakita.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025